Selasa 26 Jun 2018 04:15 WIB

Istri Anwar Ibrahim Bicara Soal Skandal 1MDB

Wan Azizah sebut skandal korupsi 1MDB bukti kepemimpinan tak punya hati nurani

Rep: Christiyaningsih/ Red: Bilal Ramadhan
Istri Anwar Ibrahim, Wan Azizah.
Foto: therakyatpost.com
Istri Anwar Ibrahim, Wan Azizah.

REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA -- Skandal korupsi 1MDB disebut sebagai bukti dari kepemimpinan yang tidak didasarkan pada hati nurani. Pernyataan ini dilontarkan Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail dalam pidatonya pada Senin (25/6).

Dilansir dari The Star, Deputi Menteri Keuangan Malaysia ini mengatakan sederet kasus pemimpin dunia juga hasil dari mengesampingkan hati nurani dari orang-orang yang terlibat di dalamnya.

"Dunia telah melihat banyak krisis dan skandal sebagai konsekuensi dari kegagalan pemimpin. Di Amerika Serikat, kita punya kegagalan Enron, krisis kredit perumahan, dan di negara sendiri kita punya skandal 1MDB," kata Wan Azizah saat memberikan pidato kunci di acara ASEAN Corporate Responsibility and Sustainable Development Summit 2018.

"Dari semua kegagalan tersebut, ada kesalahan regulasi, mekanisme pemerintah, dan sistem pelaporan. Mereka semua gagal karena tiap individu di balik krisis berhenti mendengarkan hati nurani dan menyerah pada ketamakan," imbuhnya.

Wan Azizah mengatakan orang sering berekspektasi bahwa pemimpinnya melakukan hal-hal yang baik dan membantu para pemimpin meraih prestasi. Akan tetapi sebaliknya, pemimpin malah mengecewakan rakyatnya.

"Mereka mengizinkan keinginan personalnya mengontrol kepentingan umum dan menggunakan kekayaan untuk membeli pengaruh," papar Wan Azizah. Namun sayangnya, di antara orang-orang ada kaum yang mengikuti jejak buruk pemimpinnya dan tidak punya kompas moral.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاخْتَارَ مُوْسٰى قَوْمَهٗ سَبْعِيْنَ رَجُلًا لِّمِيْقَاتِنَا ۚفَلَمَّآ اَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَۗ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّاۚ اِنْ هِيَ اِلَّا فِتْنَتُكَۗ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاۤءُ وَتَهْدِيْ مَنْ تَشَاۤءُۗ اَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ
Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohon tobat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Ketika mereka ditimpa gempa bumi, Musa berkata, “Ya Tuhanku, jika Engkau kehendaki, tentulah Engkau binasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang berakal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari-Mu, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah pemimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkaulah pemberi ampun yang terbaik.”

(QS. Al-A'raf ayat 155)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement