REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski pemerintah menyebut bahwa secara umum penyelenggaraan Pilkada Serentak di Indonesia pada Rabu (27/6) tergolong kondusif, tersebarnya hoaks masih sempat mewarnai gelaran pesta demokrasi tersebut. Meskipun skala hoaks yang yang muncul tampak tidak begitu masif.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menuturkan, saat penyelenggaraan pilkada pada Rabu (27/6) sekitar pukul 9.00 WIB pagi, hoaks soal hasil quick count sudah muncul di beberapa tempat. Padahal, proses pemungutan suara baru saja berjalan beberapa jam. "Wong nyoblos saja belum selesai sudah ada quick count-nya," kata Setyo saat dikonfirmasi, Kamis (28/6).
Setyo pun meminta masyarakat agar terus mewaspadai kemunculan hoaks-hoaks susulan tersebut. Terlebih lagi, proses pilkada serentak ini masih belum usai. Masih ada tahap penghitungan suara yang menentukan siapa pemenang dalam pilkada yang digelar 171 daerah di Indonesia.
"Masyarakat jangan terlalu percaya ya. Tolong cek ricek dan cek kembali, karena ini kan bertebaran berita berita yang tidak bisa dipercaya ya. Cek sumbernya, kalau tidak yakin tanyakan," kata Setyo.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengklaim, penyelenggaraan pilkada serentak 2018 secara umum aman, lancar dan terkendali. Wiranto mendapatkan laporan dari seluruh kapolda, panglima daerah militer dan aparat terkait mengenai penyelenggaraan Pilkada dalam konferensi video yang dipusatkan di Markas Besar Polri, Jakarta Rabu (27/6).
"Dari Video Conference kapolda, pangdam dan lain lain, Alhamdulillah bahwa seluruh wilayah pemilihan di 171 wilayah dilaporkan secara umum aman, lancar, tertib dan terkendali," ujarnya usai menggelar konferensi video.
Wiranto menyampaikan, terkait netralitas aparat, menurut dia tidak ada laporan tentang pelanggaran netralitas dari petugas maupun apaprat kemanan, baik dari Polri, TNI atau BIN. Di samping itu, menurut Wiranto, tidak ada laporan mengenai adanya gangguan keamanan di seluruh wilayah penyelenggara pilkada. Kendati demikian, Wiranto mengakui adanya sejumlah kendala teknis yang dihadapi dalam penyelenggaraan Pilkada serentak ini. Permasalahan-permasalahan tersebut di antaranya terjadi di Papua.
Terlepas dari permasalahan-permasalahan tersebut, Wiranto mengklaim, secara umum penyelenggaraan Pilkada Serentak di Indonesia sudah kondusif. Menurutnya, dari 387.568 TPS penyelenggara Pilkada di 171 daerah, tidak lebih dari 10 TPS yang mengalami permasalahan berarti.
"Saya kira ini rasio yang sangat kecil, secara umum pilkada serentak sukses aman dan terkendali," kata Wiranto.