Kamis 28 Jun 2018 17:45 WIB

Mahathir Tantang Najib Buktikan Ada Aliran Dana 10 Miliar

Aliran uang 10 miliar ringgit tersebut diduga terkait dengan skandal kasus 1MDB

Rep: Rizkyan Adhiyuda/Crystal Liestya Purnama/ Red: Bilal Ramadhan
Mahathir Mohamad (kiri) dan Najib Razak (kanan)
Foto: Malay Mail
Mahathir Mohamad (kiri) dan Najib Razak (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menantang najib Razak untuk membuktikan aliran dana 10 miliar ringgit yang masuk ke rekening pribadinya. Dana itu kini tengah dipermasalahkan lantaran diduga terkait skandal penggelapan dana 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).

"Tunjukkan buktinya, minta dia untuk menunjukan bukti itu," kata Mahathir Mohamad seperti dilansir The Star, Kamis (28/6).

Aliran dana puluhan miliaran diterima rekening pribadi Najib Razak melalui SRC International. Institusi tersebut merupakan anak perusahaan 1MDB yang kini ditangani langsung oleh Kementerian Keuangan Malaysia.

Najib secara konsisten menyanggah terlibat dalam skandal mega korupsi tersebut. Dia bersikeras jika dirinya tidak pernah melakukan hal ilegal apapun terkait 1MDB.

Bantahan yang selalu dilontarkan Najib juga telah mendapatkan cemoohan dari Mahathir Mohamad. Politisi yang kembali dari masa pensiun itu mengecam Najib yang mengelak telah melakukan tindakan ilegal di perusahan investasi negara tersebut.

"Siapa yang akan percaya dengannya kalau dia tidak tahu menahu akan tanda tangan atas perjanjian yang dia sepakati?," ketus Mahathir.

Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) juga telah meminta keterangan dari Najib Razak terkait dugaan keterlibatan korupsi 1MDB. Perdana menteri keeenam Malaysia itu telah tiga kali memenuhi panggilan MACC terkait SRC International.

Awal pemeriksaan Najib dilakukan Pada 5 Desember lalu. Ia lantas menjalankan pemeriksaan lanjutan pada pada 22 Mei dan 24 Mei lalu. Pemeriksaan Najib berlangsung sekitar lima jam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement