REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus yakin partainya bisa sukses maksimal dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Menyusul, Partai Golkar berhasil meraih kemenangan yang cukup menggembirakan dalam Pilkada serentak 2018.
Lodewijk menyebutkan, dari data yang diperoleh, dari 17 daerah diselenggarakannya Pilgub sebanyak 10 pasangan yang diusung partai Golkar berhasil menang. Sementara secara nasional, lanjut dia, dari 171 daerah menyelenggarakan Pilkada, hampir sebanyak 91 titik Golkar menang.
"Karena itu kami yakin pada Pileg nanti, partai Golkar bisa meraih 120 kursi," kata Lodewijk di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/6).
Sementara itu, kata dia, dalam kontestasi Pilpres nanti pun, dia yakin partai Golkar bisa prima mendukung dan memenangkan Jokowi. Sebab, menurut dia, hasil Pilkada serentak tersebut telah cukup mencerminkan bahwa mesin politik partai Golkar di banyak daerah telah berjalan dengan baik.
Kendati begitu, dari hasil Pilkada serentak tersebut, dia juga mengaku masih ada beberapa daerah yang masih perlu di evaluasi dan diberikan treatment khusus. Sehingga nanti pada ajang Pilpres dan Pileg 2019 Golkar benar-benar bisa prima.
Ia juga menambahkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak mungkin diusung menjadi calon presiden (capres) untuk pilpres 2019. Alasannya, Partai Golkar tetap solid mendukung Joko Widodo (Jokowi) menjadi capres.
"Yang jelas Partai Golkar untuk capres sudah usung Jokowi. Artinya itu tidak mungkin Airlangga diusung jadi capres nanti," kata dia.
Sementara itu, menurut dia, hingga kini koalisi partai pendukung Jokowi pun masih merundingkan siapa cawapres yang pantas disandingkan dengan Jokowi pada ajang pilpres 2019 nanti. Terlebih, sosok cawapres tersebut itu mesti mendapat persetujuan dari Jokowi.
"Keputusannya tidak akan lebih dari 10 Agustus, itu sudah A1, tunggu saja," kata dia.
Di sisi lain, dia pun enggan menanggapi perihal kemungkinan bagi Partai Golkar untuk merebut tongkat komando partai koalisi pendukung. Meski saat ini Partai Golkar meraih kemenangan terbanyak pada pilkada serentak 2018 kemarin, menurut dia, masalah tersebut mesti dibicarakan dan disepakati bersama partai pendukung lain.
"Jawa Barat, atau daerah lainnya memang masih ada yang belum prima dan mesin politiknya akan menjadi evaluasi kami," kata dia.