Selasa 03 Jul 2018 12:38 WIB

Pencarian Korban dan Bangkai KM Sinar Bangun Resmi Disetop

Proses pencarian dihentikan karena sulitnya medan.

Rep: Issha Harruma/ Red: Friska Yolanda
Warga memegang bersiap melemparkan bunga dalam prosesi tabur bunga untuk korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di kawasan titik tenggelamnya kapal di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (2/7).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warga memegang bersiap melemparkan bunga dalam prosesi tabur bunga untuk korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di kawasan titik tenggelamnya kapal di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Proses pencarian serta evakuasi korban dan bangkai KM Sinar Bangun resmi dihentikan hari ini, Selasa (3/7). Proses tersebut dihentikan pada hari ke-16 setelah mengalami perpanjangan tiga kali.

Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan mengatakan, meski pencarian telah dihentikan, tim SAR setempat tetap melakukan pemantauan di danau Toba. "Secara nasional sudah dihentikan. Setelah ini kami laksanakan operasi rutin yang ada di Parapat (Simalungun). Ada personel SAR di sini," kata Budiawan, Selasa (3/7).

Budiawan mengatakan, selain tim SAR, berbagai peralatan, seperti kapal dan perahu karet juga akan disiagakan di danau Toba. Mereka akan segera melakukan evakuasi jika menerima laporan temuan jasad yang mengapung.

"Jadi di sini tetap ada kapal dan perahu karet. Pokoknya tim SAR di sini ada peralatannya. Dia yang melaksanakan nanti bersama TNI AL dan Polisi Air," ujar Budiawan.