Selasa 03 Jul 2018 16:09 WIB

Pemkot Solo Ingin Bangun RSUD Laweyan

pembangunan RSUD tersebut bisa memanfaatkan lahan bekas SPBU Jongke

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo
Foto: Antara
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Solo berencana membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Laweyan, Solo. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan pembangunan RSUD tersebut bisa memanfaatkan lahan bekas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jongke. Menurut Rudyatmo keberadaan RSUD di Laweyan sangat diperlukan sebab kawasan tersebut minim fasilitas kesehatan. Selain itu hal tersebut merupakan program Pemkot Solo untuk membangun RSUD di tiap Kecamatan di Solo.

“Di Laweyan masih minim fasilitas kesehatan, nanti setelah di Semanggi kita juga akan bangung Rumah Sakit si Laweyan,” kata Rudyatmo pada Selasa (3/7).

RSUD di Laweyan, jelas dia, akan dibangun di lahan seluas 5 ribu meter persegi. Meski demikian, Pemkot Solo belum memastikan kapan pembangunan RSUD tersebut dimulai. Rudyatmo mengatakan saat ini pihaknya masih berfokus untuk menyelesaikan pembangunan RSUD Semanggi.

RSUD Semanggi dibangun sejak akhir 2017, saar ini Pemkot Solo tengah mempercepat proses pendirian bangunan. Rudyatmo mengatakan RSUD tersebut dibangun secara bertahap dengan target penyelesaian tahun depan. Dengan alokasi anggaran mencapai Rp 192 miliar, RSUD tersebut pun akan dilenkapi berbagai fasilitas dengan kapasitas 200 tempat tidur bagi pasien.

“Sekarang pembangunannya sudah cepat dan kami mengapresiasi warga yang mendukung pembangunan sehingga tak ada hambatan dalam jalannya proyek,” katanya. Andrian Saputra

Upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terus dilakukan oleh Pemkot Solo. Tak hanya RSUD di Laweyan, status sejumlah puskesmas pun meningkat. Misalnya saja Puskesmas Setabelan Banjarsari, Solo. Pemkot Solo meningkatkan status Puskesmas Setabelan menjadi Puskesmas rawat inap dengan fasilitas terbaik.

Di Puskesmas Setabelan, pasien rawat inap tak akan merasakan suasana pengap dalam ruangan maupun kepanasan, pasien dapat nyaman berada diruangan yang dilengkapi pendingin udara atau AC. Selain itu, Puskesmas ini juga menyediakan layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam serta layanan bagi ibu bersalin dan layanan kesehata untuk bayi dengan tingkat dasar.

Puskesmas Setabelan juga menyediakan layanan konsultasi dokter spesialis kebidanan dan kandungan serta konsultasi dokter spesialis anak. Terdapat 12 tempat tidur bagi pasien yang menjalani rawat inap yang dilengkapi pendingin udara. Puskesmas Setabrelan pun siap melayani warga dengan mobil ambulans yang siaga 24 jam.

 

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan meningkatnya status Puskesmas Setabelan sebagai Puskesmas rawat inap, juga dimaksudkan agar mengurangi penumpukan pasien di Rumah Sakit.

“Jadi tak ada lagi penumpukan di Rumah Sakit dan terjadi efisiensi pelayanan,” tutur Siti pada Jumat (29/6).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement