Rabu 04 Jul 2018 05:48 WIB

Meneropong Geliat Islam di Rusia

Umat islam di Rusia bisa hidup harmonis

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Ribuan umat muslim di Rusia melaksanakan Shalat Idul Adha 1436 H di Masjid Agung Moskow atau Moskovskiy Soborniy Mecet, Kamis (24/9).EPA/SERGEI ILNITSKY
Foto: EPA/SERGEI ILNITSKY
Ribuan umat muslim di Rusia melaksanakan Shalat Idul Adha 1436 H di Masjid Agung Moskow atau Moskovskiy Soborniy Mecet, Kamis (24/9).EPA/SERGEI ILNITSKY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) menggelar kuliah umum dengan mendatangkan narasumber Dubes Republik Rusia di Jakarta, Lyudmila Georgievna Vorobieva. Dalam diskusi bertema "Rusia di Pusaran Dunia" ini juga sempat membahas tentang kehidupan umat Islam di Rusia.

Menurut Lyudmila, tidak ada masalah umat Islam menjalankan agamanya di Rusia dan antara umat Islam dan kristen bisa hidup harmonis. "Muslim dan Kristiani hidup Harmoni dan saling berinteraksi antar perbedaan agama," ujat Lyudmila saat menjadi pembicara dalam diksusi yang digelar di Kantor CDCC, Jakarta Selatan, Selasa (3/7).

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina CDCC, Din Syamsuddin menjelaskan bahwa Islam di Rusia itu merupakan elemen dari kehidupan rakyat Rusia secara keseluruhan. Karena, menurut dia, dilihat dari jumlahnya, umat Islam di Rusia ada sekitar 25 juta dan meningkat dari tahun ke tahun.

"Jumlahnya banyak sekitar 20 bahkan sampai 25 juta,  nyaris seperempat dari jumlah penduduk Federasi Rusia," ujar Din saat diwawancara Republika.co.id usai diskusi.

Karena itu, Islam diprediksi akan menjadi agama utama di Rusia pada tahun 2050 mendatang. Menurut Din, prediksi ini juga senada dengan hasil studi yang dilakukan oleh Pew Research Centre yang menyebutkan bahwa populasi umat muslim di Eropa akan mencapai 75 juta jiwa pada 2050.

"Secara umum survey itu menyatakan bahwa baik pada 2050 pemeluk Islam di dunia ini tetap akan menjadi agama kedua terbesar di dunia, mendekati sedikit saja Kristen," ucapnya.

Di Rusia sendiri, menurut Din, sudah mempunyai modal untuk menjadikan Islam semakin berkembang. Pasalnya, umat Islam di Rusia bukan lah pendatang seperti halnya di negara Eropa lainnya. "Karena itu tidak mustahil (2050 Islam akan menjadi agama utama di Rusia). Tapi bagi saya tidak begitu penting besar atau tidak secara kuantitatif, yang penting dari kualitatif," kata Din.

Lebih jauh, Din mengatakan bahwa umat Islam di Rusia banyak yang berada di beberapa Republik atau negara-negara bagian Rusia, sehingga sangat potensi untuk terus meningkat. "Kalau tidak salah enam atau tujuh negara bagian yang umat Islamnya mayoritas. Bahkan salah satunya merupakan republik terbesar di federasi Rusia yaitu Tatarstan yang mayoritas penduduknya beragam islam dan bahkan presidennya pun muslim (Rustam Minnikhanov)," jelas Din.

Din sendiri mengaku sudah dua kali berkunjung ke Ibu Kota Tatarstan, Kazan. Selain di Tatarstan, menurut dia, masih banyak negara bagian di Rusia yang mempunyai otonomi khusus Islam karena penduduknya mayoritas Islam.

"Maka di semua negara bagian itu yang mayoritas muslim itu, termasuk federasi Rusia itu ada muftinya, baik federal maupun masing-masing negara bagian. Kebetulan saya sering ketemu dengan mufti Rusia maupun mufti dari negara bagian tadi itu," kata Din.

Dengan banyaknya umat Islam di Rusia, tambah Din, tak herak jika masjid juga banyak berdiri di negeri beruang putih tersebut. Bahkan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah meresmikan Masjid Agung Moskow pada 2015 silam. Masjid yang terletak di dekat stadion Olympic ini mampu menampung 10 ribu jamaah dan menjadi masjid terbesar di daratan Eropa.

"Karena menjadi elemen dari kebudayaan Rusia, Islam juga banyak mempengaruhi, baik dari sisi busana ataupun makanan," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement