Jumat 06 Jul 2018 10:40 WIB

BMKG Sebutkan Penyebab Suhu Dingin Landa Jawa Barat

Suhu pada musim kemarau di Jawa Barat relatif lebih dingin.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Nur Aini
Cuaca dingin. Ilustrasi
Foto: BBC
Cuaca dingin. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam beberapa hari terakhir suhu di beberapa wilayah di Jawa Barat tercatat cukup dingin. Pada Jumat (6/7) ini, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofosika (BMKG) Jawa Barat suhu berkisar 16-32 derajat celcius.

Prakirawan BMKG Jawa Barat Muhammad Iid Mujtahiddin mengatakan pada musim kemarau ini di Jawa Barat suhu memang relatif lebih dingin dibandingkan pada musim hujan. Musim kemarau mulai Juni hingga September.

"Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara di Kota Bandung maupun di wilayah Jawa Barat lainnya relatif lebih dingin disebabkan datangnya musim kemarau. Fenomena ini merupakan fenomena yang umum terjadi pada saat terjadi musim kemarau," kata Iid, Jumat (6/7).

Iid mengungkapkan karakteristik suhu udara pada periode musim kemarau memang lebih rendah. Hal itu terutama terjadi pada sore menjelang malam hingga pagi hari. Sementara pada siang hari, kata dia, suhu terasa lebih panas. Suhu udara panas ini dikarenakan pembentukkan awan-awan hujan.

Ia menuturkan suhu udara dingin terjadi disebabkan adanya angin pasat tenggara atau timur yang bertiup dari Benua Australia. "Pada saat terjadi musim kemarau di wilayah Indonesia khususnya Jawa barat, di wilayah Benua Australia sedang terjadi musim dingin terutama dengan puncak musim dingan terjadi di antara bulan Juli, Agustus, September," tuturnya.

Dari pantauan alat pengukur suhu udara, kata dia, tercatat dalam Juli ini suhu minimum hingga mencapai 16,4 derajat celcius pada Jumat ini, 6 Juli 2018, dengan kondisi kelembaban yang relatif rendah berada pada nilai 38 persen. Hal itu dikarenakan kelembabapan yang cukup kering sehingga tidak berpeluang pembentukan awan-awan hujan.

Menurutnya, pada periode musim kemarau karakteristik udaranya adalah dingin kering. Sehingga perlu untuk tetap menjaga kondisi badan dari kondisi cuaca seperti itu, salah satunya dengan banyak mengkonsumsi buah-buah dan sayur-sayuran.

Ia menambahkan dari monitoring cuaca, kondisi sekarang sedang terjadi Taipun Maria di Utara Khatulistiwa tepatnya di sebelah timur laut Philipina. Jadi, kondisi angin yang melewati jawa barat relatif kencang dengan kecepatan berkisaran antara 36-45 km/jam.  Oleh karenanya, hal itu patut diwaspadai oleh para nelayan.

"Kami imbau juga kepada nelayan untuk tidak melaut terlebih dahulu, atau masyarakat yang masih menikmati liburan di sekitar pesisir pantai untuk berhati-hati terutama di perairan sebelah selatan Jawa Barat karena ketinggian gelombang hari ini dan esok hingga mencapai 4 meter," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement