REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyesalkan masih adanya proses yang menodai demokrasi dalam proses Pilkada Jawa Timur 2018. Ia mengungkap terdapat sejumlah instansi pemerintah di Jawa Timur yang terlibat dalam proses pemenangan untuk kubu Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
“Saya belum bisa katakan hari ini ada sejumlah instansi pemerintah terlibat dalam proses pemenangan kandidat," ujar Gus Ipul usai mendatangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (7/7).
Gus Ipul juga menyebutkan sejumlah catatan lain pada Pilkada Jawa Timur 2018. Selain keterlibatan instansi Pemprov Jatim, ia menuturkan, ada pihak yang menggunakan program pemerintah untuk memobilisasi dukungan.
Bahkan, Gus Ipul menyebut seorang ketua umum partai yang menggunakan nama Presiden Joko Widodo saat kampanye terakhir pada 23 Juni kemarin. "Jadi ada penggunaan nama presiden disini, dan ada penggunaan program-program Pemerintah. Saya meskipun sebagai wakil gubernur tak punya akses untuk menjangkau program pemerintah untuk pemenangan," ujar Gus Ipul.
Baca Juga: Hasil Rekap KPU Jatim, Khofifah-Emil Ungguli Gus Ipul-Puti
Kendati demikian, Gus Ipul belum dapat memastikan, saat ditanyai apakah hal tersebut akan ditindaklanjuti sebagai temuan untuk mengajukan sengketa hasil pilkada ke Mahakamah Konstitusi. Gus Ipul sedang mengumpulkan laporan resmi dari lapangan terkait hal tersebut.
"Kami belum memperoleh laporan resmi dari lapangan, saya bicara dulu dengan pimpinan partai, kita akan periksa betul hasilnya. Kemudian kita tentukan langkah selanjutnya," ujar Gus Ipul.
Gus Ipul menemui Prabowo untuk melaporkan perkembangan hasil Pilkada Jawa Timur 2018. Gus Ipul juga berterimakasih kepada Partai Gerindra yang juga turut mendukungnya di Pilgub Jatim, meski ia bersama Puti Guntur Soekarnoputri kalah dari pasangan Khofifah-emil Dardak.
Sebelum bertemu dengan Prabowo, Gus Ipul juga menemui pimpinan partai yang mengusungnya di Pilkada Jatim 2018, yakni PKB dan PKS. "Saya sedang cari waktu untuk bertemu Bu Mega melaporkan Pilkada Jawa timur," katanya.
Hari ini, KPU Jawa Timur enyatakan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak sebagai pemenang Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur. Pengumuman setelah merampungkan rekapitulasi penghitungan suara tingkat provinsi.
Pasangan calon gubernur nomor urut 1 itu, yang diusung oleh koalisi Partai Demokrat, Golkar, Hanura, PPP, PAN dan Nasdem, memperoleh 10.465.218 suara atau 53,55 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 2, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno, yang diusung koalisi PDIP, PKB, PKS dan Gerindra, memperoleh 9.076.014 suara atau 46,5 persen.
"Selisihnya sekitar satu juta suara, atau hampir 7 persen," kata Ketua KPU Jawa Timur Eko Sasmito.