REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi, bukan untuk hidup semata, melainkan untuk mengabdi kepada-Nya. Sebab itu, Allah memberikan perintah yang sangat erat kaitannya dengan usaha dan kesungguhan manusia itu sendiri. Salah satu perintah-Nya yaitu berkurban.
“Qurban berasal dari kata ‘qoroba yaqrobu’yang artinya mendekat. Jadi, berkurban adalah salah satu ibadah yang mendekatkan seseorang kepada Allah,” kata Ustaz Amir Faisal Fath.
Secara hakikat, kata Ustaz Amir, ibadah kurban merupakan syiar dalam Islam. Syiar yang mengenalkan kepada umat bahwa berkurban itu perihal ‘menyembelih’. Bukan hanya bagi-bagi daging, melainkan simbol untuk menyembelih kerakusan, ketamakan, amarah, kebodohan, keangkuhan, dan segala sifat tercela yang ada pada diri manusia.
Global Qurban Siap Jangkau 40 Negara
Menurut kamus etimologis, kurban adalah harta abadi. Artinya, ibadah berkurban akan menjadi tabungan istimewa yang bisa menolong di akhirat nanti. Dalam tinjauan sosial, berbagi daging kurban kepada sesama merupakan perbuatan terpuji. Umat bisa berbagi nikmat kepada sesama dan harta pun menjadi berkah.
Dari sana lah filosofi perintah kurban muncul melalui ayat-ayat pada beberapa surat Alquran, salah satunya Surat Al-Kautsar ayat 1-3 yang berbunyi, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikan salat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah. Sesungguhnya oraang-orang yang membenci kamu adalah yang terputus.”
Muslim di seluruh dunia bisa menjadikan Iduladha sebagai momen untuk berbagi. Siapa saja bisa melaksanakan ibadah kurban, perempuan atau laki-laki, tua atau muda, maupun kaya atau miskin. Semua memiliki kesempatan yang sama untuk menunaikan ibadah sekaligus menebarkan kebaikan.
Selain mengajak umat untuk meraih takwa, ibadah kurban juga menebarkan kebahagiaan kepada sesama. Kebahagiaan yang tanpa disadari bisa mengeratkan rasa kasih sayang di antara mereka, sekalipun yang tak saling mengenal. Akan ada banyak kalangan yang akan terbantu, terutama bagi kaum fakir dan miskin.
Tak ketinggalan dalam upaya meningkatkan ketaqwaan umat itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) sudah kedelapan kalinya melaksanakan program yang diberi nama Global Qurban.
Presiden Global Qurban, Rini Maryani mengatakan tahun-tahun sebelumnya, Global Qurban Aksi Cepat Tanggap telah menjadi salah satu lembaga yang menaungi masyarakat dalam berkurban. Kini tim Global Qurban - ACT sedang mempersiapkan diri dalam menyalurkan amanah para perkurban.
Tim akan kembali menyapa masyarakat Indonesia hingga ke pelosok-pelosok, serta tak ketinggalan masyarakat mancanegara yang berada di negara-negara konflik kemanusiaan. "Setidaknya ada 50 negara yang akan dijangkau," kata Rini .