Rabu 11 Jul 2018 16:07 WIB

KPPD DIY Jemput Bola Wajib Pajak di Kulonprogo

Kegiatan ini bertujuan melakukan pembaruan data wajib pajak kendaraan bermotor.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
KPPD DIY melakukan pendataan wajib pajak kendaraan di Kecamatan Lendah.
Foto: Dokumen.
KPPD DIY melakukan pendataan wajib pajak kendaraan di Kecamatan Lendah.

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY mengadakan kegiatan pendataan bagi wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Kulonprogo. Kali ini, pendataan dilakukan kepada wajib pajak di Kecamatan Lendah.

Kegiatan ini bertujuan melakukan pembaruan data wajib pajak kendaraan bermotor yang ada d  Kulonprogo. Terutama, mereka yang belum melakukan pembayaran pajak dan telah jatuh tempo.

Wajib pajak yang belum melakukan pembayaran pajaknya walau sudah jatuh tempo sendiri dapat terjadi karena dua alasan. Pertama, kendaraannya masih dimiliki tapi pajak belum dibayarkan.

Kedua, kendaraannya sudah dijual tapi belum dilakukan balik nama. Atas dua kasus itu, wajib pajak diberikan solusi seperti bila kendaraannya masih dimiliki bisa langsung dibayarkan di tempat acara.

Selain itu, bagi kendaraan yang sudah dijual, wajib pajak dapat pula melakukan permohonan pemblokiran. Artinya, beban pajak selanjutnya akan tercatat atas nama pemilik yang baru.

Saat jemput bola di Kecamatan Lendah, terdapat lebih dari 300 wajib pajak yang belum menunaikan kewajiban membayar pajak kendaraan bermotor. Harapannya, setelah ini data wajib pajak dapat diperbarui.

Selain itu, tentu diharapkan setelah ini wajib pajak segera melakukan pembayaran pajaknya. Sehingga, pemasukan daerah dari pajak kendaraan bermotor tentunya dapat meningkat.

Lukito dari KPPD DIY mengatakan, masyarakat Kecamatan Lendah cukup antusias menyambut kegiatan tersebut. Pasalnya, dari 300 undangan yang disampaikan kepada wajib pajak ada lebih dari 95 persen yang hadir.

"Layanan pendataan tahun depan dapat ditingkatkan lagi, misal dengan menerima pembayaran pajak kendaraan bermotor dan pengesahan terhadap wajib pajak yang tidak ada tunggakannya," kata Lukito.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement