Jumat 13 Jul 2018 21:36 WIB

Kisah Zohri, Menpora: Miskin Bukan Alasan tak Berprestasi

Keberhasilan Zohri tak lepas dari dukungan banyak pihak termasuk pemerintah.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Lalu Muhammad Zohri (paling kiri) saat berlaga di nomor 100 meter putra Kejuaraan Dunia U-20, di Finlandia, Rabu (11/7).
Foto: iaaf.org
Lalu Muhammad Zohri (paling kiri) saat berlaga di nomor 100 meter putra Kejuaraan Dunia U-20, di Finlandia, Rabu (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberhasilan Lalu Muhammad Zohri, pelari berusia 18 tahun yang menjadi juara dunia lari 100 meter di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia menunjukan bahwa kemiskinan tak menghalangi seseorang mencetak prestasi dunia. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi bersyukur dan bangga dengan keberhasilan yang diraih pemuda yatim piatu asal Lombok tersebut.

"Keterbatasan, kemiskinan, bukan halangan untuk meraih prestasi besar. Untuk anak muda Indonesia lainnya, teruslah berusaha untuk menjadi yang terbaik," kata Imam, Jumat (13/7).

Baca Juga

Menpora menjelaskan, keberhasilan Zohri selain memberikan kebanggaan bangsa juga mampu merekatkan persatuan Indonesia. "Usai pilkada banyak pihak yang terpecah, kini semua bersatu kembali oleh Zohri yang yatim piatu tetapi punya tekad. Banyak pihak bersatu untuk mendukung Zohri dari mulai danrem hingga gubernur."

Pemerintah seperti halnya kepada para atlet Indonesia yang keluar sebagai juara dunia akan memberikan apresiasi. "Rencananya Selasa kami akan menyambut di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kami juga akan berikan bonus sebesar Rp 250 juta," jelasnya.

Keberhasilan Zohri, kata Imam, tak lepas dari dukungan banyak pihak termasuk pemerintah. "Zohri itu atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) NTB yang dibiayai pemerintah. Ia juga masuk pelatnas PASI yang dibiayai pemerintah. Jadi setiap bulan Zohri seperti atlet pelatnas lainnya mendapat uang bulanan," jelas dia.

Semua yang dilakukan Zohri selalu dipantau secara baik oleh pemerintahan dan PASI. Menpora melanjutkan, Zohri berangkat ke Finlandia dengan berbagai estimasi, termasuk spekulasi. "Mungkin sebagian peserta lainnya meyakini akan keluar sebagai yang tercepat. Jadi sudah menyiapkan bendera, sedangkan Zohri memang tidak begitu yakin. Sehingga memang tidak membawa bendera."

Menurut Imam, kedatangan Zohri di Finlandia disambut baik oleh Duta Besar RI. Namun, hanya atlet yang bisa masuk ke lintasan. "Atlet dan ofisial tidak bawa bendera, tetapi karena peserta lainnya sudah yakin besar mereka siapkan bendera. Bukan berarti kedutaan kita dan tim tidak mendukung Zohri."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement