Sabtu 14 Jul 2018 06:17 WIB

Putin tak Mau Anggap Donald Trump Musuh

Putin menilai Donald Trump sebagai rekan untuk bernegosiasi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump di KTT APEC di Hanoi, Vietnam, (11/11).
Foto: EPA
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump di KTT APEC di Hanoi, Vietnam, (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap Presiden Amerika Serikat (AS) sebagai rekan utama untuk bernegosiasi. Hal itu merupakan respons Putin atas pernyataan Trump yang menyebutnya bukan sebagai seorang teman atau musuh, tetapi pesaing.

"(Presiden Putin melihat Trump sebagai) Presiden Amerika Serikat, seorang rekan dalam negosiasi yang dijadwalkan Senin (16/7)," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Jumat (13/7), dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.

Sebelumnya, saat menghadiri konferensi pers di markas Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Brussels, Belgia, Trump menyatakan bahwa Putin adalah pesaing baginya. "Dia (Putin) mewakili Rusia dan saya mewakili AS. Jadi dalam arti kami adalah pesaing, bukan pertanyaan teman atau musuh," katanya.

Kendati demikian, Trump tak menampik keinginannya untuk berteman dengan Putin. "Dia bukan musuhku. Semoga suatu hari nanti, mungkin dia akan menjadi teman," ujar Trump.

Trump dan Putin akan bertemu di Helsinki, Finalandia, pada 16 Juli mendatang. Dalam pertemuan itu Trump dan Putin akan membahas sejumlah isu, antara lain krisis Suriah, denuklirisasi Semenanjung Korea, dan dugaan keterlibatan Rusia dalam pilpres AS pada 2016. Pertemuan kedua pemimpin itu disebut-sebut penting untuk memperbaiki hubungan Rusia dan AS.

Baca: Donald Trump Disambut Olok-Olok Warga Inggris di London

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement