REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akhirnya resmi lulus ujian kesetaraan paket C jurusan IPS. Nilai Susi menjadi yang tertinggi dalam periode ujian paket C yang diikutinya pada Mei lalu.
Ketua Yayasan Bina Pandu Mandiri Kabupaten Ciamis Didi Ruswendi menyebut Susi memperoleh total nilai 429. Hasil perhitungan dari 7 mata pelajaran yang diikuti.
"Memang kalau dilihat dari nilai yang ada, beliau bisa dikatakan sebagai rangking 1 di Kabupaten Ciamis, yang ikut kesetaraan," katanya pada wartawan, Jumat (13/7).
Didi merinci nilai tertinggi Susi pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, yaitu 82. Sedangkan nilai mata pelajaran terendah ialah ekonomi yang cuma 42,5.
"Dari hasil ujiannya, nilai PKN itu paling tinggi 82. Malah untuk ekonomi itu nilainya 42,5. Padahal beliau itu ahli ekonomi kan," ujarnya.
Ada pula keunikan lain yaitu nilai bahasa Inggris Susi justru tak mencapai maksimal. Padahal Susi sudah malang melintang di dunia internasional. Kemahiran Susi berbahasa Inggris pun sudah jadi rahasia umum.
"Nilai mata pelajaran bahasa Inggris tidak mendapat 90, hanya 76. Padahal Ibu Susi bahasa Inggrisnya luar biasa kan ya, saya saja heran," ucapnya.
Tiga tahun
Usaha Menteri Susi mendapatkan ijazah Paket C jurusan IPS memakan waktu hingga tiga tahun semenjak mendaftarkan diri di PKBM Bina Pandu Mandiri Ciamia pada 2015. Sebab ujian baru bisa diikutinya pada 11-13 Mei lalu.
Setelah ada pengumuman lulus, Didi ingin segera menyerahkannya pada Susi. Sehingga ia menyerahkan ijazah tersebut langsung di rumah dinas Susi di Jakarta pada Jumat (13/7).
"Sebelum shalat Jumat saya menyerahkan ijazah paket C kepada beliau. Memang beliau Menteri Susi sudah dinyatakan lulus ikut paket kesetaraan di tempat kami," kata Didi.
Ia menjelaskan proses awal Susi mendaftar di PKBM Bina Pandu Mandiri Ciamis pada 2015. Selanjutnya susi menempuh tahap belajar-mengajar dengan modul dari PKBM. Kemudian tahapan ujian sempat tertunda diikuti sang menteri karena kesibukannya.
"Waktu 2017 seharusnya Bu Susi ikut ujian. Tapi karena beliau dinas ke Jepang, jadi tidak ikut ujian. Bahkan dulu kartu ujiannya sempat viral. Kemarin beliau ikut ujian susulan dari tanggal 11 sampai 13 Mei," ujarnya
Susi melaksanakan ujian dengan komputer alias UNBK di SMA Negeri 1 Pangandaran. Selayaknya peserta lain, Susi diminta wajib datang 15 menit sebelum ujian berlangsung. Susi pun menaatinya meski predikat Menteri sudah disandang.
"Saat ujian beliau mengerjakan dengan tekun, bersama beberapa peserta lain ada tiga orang, juga diawasi oleh pengawas dong sama seperti ujian lainnya," ucapnya.
Ia menilai niat Susi untuk menuntaskan program paket C demi ijazah patut menjadi contoh. Diharapkan masyarakat lainnya tidak ragu menuntaskan pendidikan hingga jenjang SMA.
"Ini sebagai contoh yang baik, pendidikan tidak ada batas usia. Beliau betul-betul menjadi contoh, sekalipun Menteri tetapi ikut prosedur yang ada sampai tuntas," jelasnya.