REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lahir dan tumbuh besar di sentra kuliner Betawi membuat Rano Karno akrab dengan sederet menu khasnya. Latar belakang tersebut juga membuat aktor 57 tahun itu tidak pernah pilih-pilih makanan sampai sekarang.
"Saya lebih selera kampung. Kalau steak, spaghetti, ya makan tapi ibaratnya nggak tertelan. Mending makan gado-gado," ucap Rano yang sedang mempersiapkan premier film layar lebar Si Doel The Movie di Belanda.
Rano juga sangat menggemari sederet masakan khas Betawi lainnya. Duta khusus Indonesia dalam bidang pendidikan oleh UNICEF itu menyebutkan beberapa di antaranya, yaitu nasi ulam, nasi uduk, laksa Betawi, dan rujak juhi.
Setiap ada kesempatan, dia suka berburu aneka kuliner tradisional, baik seorang diri atau bersama keluarganya. Beberapa lokasi yang disasar termasuk Rawa Belong di Jakarta Barat dan Pasar Mayestik di Jakarta Selatan.
Mantan wakil gubernur Banten itu mengakui penjual masakan khas Betawi tidak sebanyak saat dia masih kecil atau lebih muda. Namun, kuliner tradisional itu masih eksis dan bukan berarti benar-benar hilang.
"Mohon maaf saya Sabtu Ahad di rumah juga buka warung, namanya Garasi Si Doel. Ada lontong cap go meh, nasi uduk, selat solo, siomay, sampai gado-gado," kata Rano.