REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kenaikan dukungan operasional bagi anggota Babinsa telah diterima pada Juli ini. Jokowi berharap kenaikan gaji anggota Babinsa dapat meningkatkan profesionalisme serta kesejahteraan.
"Saya menaruh perhatian yang sangat besar pada peningkatan profesionalisme dan terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan Babinsa. Setiap saya ke daerah bertemu dengan Babinsa selalu yang masuk ke telinga saya mengenai tunjangan kinerja Babinsa," kata Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana, Selasa (17/7).
Sejak tahun lalu, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menyiapkan anggaran bagi dukungan operasional Babinsa. Jokowi menyampaikan, kenaikan gaji anggota Babinsa pun bervariasi.
"Ini yang tipe A dari Rp 104 ribu per bulan naik menjadi Rp 900 ribu per bulan. Catatan-catatan seperti ini perlu saya konfirmasi. Saya dapatnya dari Menteri Keuangan, saya cek katanya Juli sudah diterima. Kemudian yang Babinsa tipe B ini dari Rp 440 ribu per bulan sekarang menjadi Rp 1,2 juta per bulan," ujar Jokowi.
Sebanyak 4.505 anggota Babinsa yang hadir pun membenarkan telah menerima kenaikan operasional sejak awal bulan ini."Sudah!" jawab para anggota Babinsa kompak saat diminta konfirmasinya oleh Presiden.
Jokowi menyampaikan, kenaikan dukungan operasional ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan para Babinsa yang berada pada baris terdepan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara di wilayah pedesaan. Sebab, anggota Babinsa pun turut terlibat dalam pelayanan sosial kepada masyarakat dan pembangunan di pedesaan.
"Karena saya tahu Babinsa berada pada barisan terdepan dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ikut menjaga ketertiban yang ada di desa-desa," tambahnya.
Presiden pun juga menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras seluruh Babinsa di Tanah Air. Ia memahami Babinsa bersama dengan anggota Polri berada pada baris terdepan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, termasuk saat mengamankan penyelenggaraan pilkada serentak.
Dalam acara ini, Presiden turut didampingi oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, Pj Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan, Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi Mayor Jenderal TNI Besar Harto Karyawan, dan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Agung Budi Maryoto.