Rabu 18 Jul 2018 10:56 WIB

Aktivis Muslimah Diharapkan Mampu Manfaatkan Internet

Diperlukan keterampilan dalam mengemas informasi sehingga bermanfaat untuk dakwah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Pelatihan dasar humas dan jurnalistik di era digital Muslimah Wahdah Islamiyah Pusat, Republika dan Forum Jurnalis Muslim, 16-17 Juli 2018.
Foto: Muslimah Wahdah Islamiyah
Pelatihan dasar humas dan jurnalistik di era digital Muslimah Wahdah Islamiyah Pusat, Republika dan Forum Jurnalis Muslim, 16-17 Juli 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain media cetak, televisi dan radio, saat ini media daring dan jejaring sosial sudah sangat akrab di masyarakat Indonesia dan telah menjadi sumber arus informasi utama. Bahkan, Internet telah membuat dunia tak lagi berjarak lagi di era digital ini.

Ketua Departemen Humas dan Infokom Muslimah Wahdah Pusat, Zelfia Amran mengatakan, kondisi ini membuka pemahaman baru bagi kalangan jurnalis dan praktisi public relation (PR) untuk menemukan kembali cara mengelola dan memelihara reputasi melalui pendekatan yang dinamakan sebagai cyber-PR dan online jurnalistik.

Demikian pula bagi aktivis dakwah muslimah dengan adanya teknologi internet, para SDM muslimah diharapkan mampu memanfaatkannya. "Terkhusus bagi aktivis muslimah atau pekerja dakwah, diperlukan keterampilan dalam mengemas informasi sehingga bermanfaat untuk kepentingan dakwah," ujar Amran dalam keterangan tetulisnya, Rabu (18/7).

photo
Wartawan Republika Andi Nur Aminah dalam pelatihan dasar humas dan jurnalistik di era digital Muslimah Wahdah Islamiyah Pusat, Republika dan Forum Jurnalis Muslim, 16-17 Juli 2018.

Hal inilah yang mendasari pelaksanaan kegiatan bertema "Basic Insting In the Digital Age". Tema tersebut diangkat dalam pelatihan dasar humas dan jurnalistik di era digital yang dilaksanakan 16-17 Juli 2018. Kegiatan ini digelar oleh Departemen Humas dan Infokom Muslimah Wahdah Islamiyah Pusat di anjungan Rumah Adat NTB Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Timur dan Forum Jurnalis Muslim (Forjim).