REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Hidup di negeri orang, tak membuat mereka enggan untuk berbagi. Begitu pula dengan sejumlah Muslimah Indonesia yang tinggal di kawasan sekitar Woodridge, Kota Logan, kawasan bagian Tenggara Brisbane, Australia.
Setiap awal bulan mereka menyiapkan makan malam untuk sekitar 70-an tuna wisma Brisbane yang dikelola oleh pengurus Masjid di kawasan Slacks Creek dan Muslim Charitable Foundation.
“Setiap Jumat awal bulan kami menyiapkan makan malam lengkap untuk dibagikan kepada para tuna wisma yang ada dikawasan ini. Pembagian dilakukan di stasiun Woodridge, “ kata Susi Syafrul, koordinator kegiatan di kalangan muslimah Indonesia di Woodridge dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (20/2/2017).
Susi yang sudah menetap di Brisbane hampir 15 tahun ini mengatakan, kegiatan ini sudah berlangsung hampir satu tahun. Awal mula mereka ikut kegiatan ini adalah ketika salah satu teman mereka yang suaminya aktif di kegiatan Masjid Slack Creek memberi tahu bahwa masjid akan mengadakan kegiatan berbagi makanan untuk tuna wisma.
Lalu Susi mengkoordinasikan teman-teman Muslimah Indonesia yang ada di sekitarnya untuk mau meluangkan waktu dan tenaganya guna mendapatkan jadwal menyiapkan makanan tersebut. Akhirnya setelah beberapa orang sepakat untuk ikut, maka mereka mendapatkan jadwal setiap Jumaat pada awal bulan.
Menurut Dina Napianto, yang juga salah satu penggiat berbagi makanan untuk tuna wisma ini, mereka dibantu oleh sekitar 10-an orang untuk menyiapkan makanan tersebut. Mereka tinggal tidak terlalu jauh dari rumah Susi, yang digunakan sebagai basecamp untuk menyiapkan makanan.
Dina mengemukakan, mereka senang karena tempat ini tidak terlalu jauh dari sekolah di mana anak-anak mereka belajar sehingga bisa menjemput anak sekaligus beraktivitas sosial. “Kami juga mengajak teman-teman yang lain untuk ikut memberikan bantuan dan sumbangan. Ada yang memberikan uang, atau bahan-bahan makanan lainnya. Semua kami terima dengan senang hati,” kata Dina lagi.
Bahkan kini dana yang mereka miliki cukup banyak, karena jumlah penyumbang semakin hari semakin bertambah. “Teringin juga kami bisa mengadakan kegiatan seperti ini di Indonesia,” imbuhnya lagi.
Untuk mengkoordinasikan kegiatan ini, mereka menggunakan Whatsapp group untuk membahas menu dan membagi tugas memasak. Karena petugas masjid Sleck Creeck akan mengambil makanan itu sekita pukul 7 malam, maka para Muslimah ini akan berkumpul sekitar pukul 4 sore usai mereka menjemput putera-puteri mereka pulang sekolah. Mereka biasanya telah membawa makanan yang menjadi tugas mereka, dan siap menatanya dalam kotak makanan yang akan dibagikan pada tuna wisma.
Uniknya, meski tuna wisma yang akan mendapatkan makanan adalah warga Australia, namun para Muslimah ini tetap berusaha menyajikan menu makanan Indonesia. Beberapa menu yang pernah mereka sajikan untuk tuna wisma ini antara lain, nasi goreng, mie goreng, nasi uduk dan nasi kuning. Sesekali memang mereka membuat menu masakan praktis seperti burger atau membeli pizza. Biasanya makanan cepat saji itu diberikan saat anak-anak libur musim sekolah sehingga menyulitkan bagi mereka untuk berkumpul.
Lalu apa komentar para tuna wisma saat mendapatkan makanan dengan rasa Indonesia. “Masya Allah, menurut mereka (para tuna wisma), tidak bisa diungkapkan, makanan dari kalian sangat enak,” kata Ansyari pengurus masjid yang bertugas membagikan makanan di stasiun Woodridge, kepada Susi Syahrul dan kawan-kawan. “Sepertinya mereka sudah tahu, awal bulan adalah giliran kalian menyiapkan makanan sehingga antrean akan sangat panjang,” katanya lagi.
Begitulah, dimana bumi dipijak, beramal tetap harus dilakukan.