REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pertanian Amerika Serikat (AS) Ted McKinney melakukan kunjungan ke Indonesia pada Rabu (18/7). Ia datang dalam misi perdagangan guna melebarkan pasar produk pertanian AS.
Dalam kunjungannya, McKinney mengajak 20 perusahaan dan empat asosiasi pertanian AS. Mereka akan diupayakan untuk bertemu dengan pengusaha-pengusaha Indonesia yang tertarik mengimpor produk pertanian AS.
"Jika seseorang datang dari negara bagian Georgia yang menjual kacang, kita ingin mereka bisa bertemu orang-orang yang mungkin tertarik untuk membeli kacang," katanya ketika mengadakan pertemuan pers di Hotel Shangril-La, Jakarta, Rabu (18/7).
Kendati demikian, McKinney mengatakan tak jarang pengusaha pertanian AS membeli produk-produk pertanian Indonesia. Sebab, terdapat beberapa produk pertanian Indonesia yang tak dapat diproduksi di AS, seperti karet dan nanas.
"Jadi kami mencoba mempertemukan mereka (pengusaha AS) yang ingin menjual atau membeli, dengan masyarakat Indonesia, yang juga ingin membeli atau menjual," katanya.
Menurutnya, hal tersebut adalah esensi dari misi perdagangan. Sebab, McKinney meyakini perdagangan yang sukses memang harus berjalan dua arah.
Menurut McKinney, telah terdapat sekitar 2.000 pengusaha Indonesia yang direncanakan bertemu dengan perwakilan perusahaan dan asosiasi pertanian AS yang ikut bersamanya. "Jadi yang akan mereka lakukan saya namakan speed date. Mereka bertemu dengan pembeli potensial," ujarnya.
Namun, ia tak dapat memperkirakan atau memproyeksikan kesepakatan bisnis seperti apa yang akan muncul dari pertemuan tersebut. Ia berpendapat proses tersebut memang tak instan karena dapat memakan waktu sepekan, sebulan, atau bahkan lebih dari setahun
McKinney mengatakan selama ini hubungan perdagangan antara Indonesia dan AS, termasuk dalam bidang pertanian, terjalin sangat baik dan positif. Setiap tahunnya, nilai ekspor produk pertanian AS ke Indonesia mencapai 3 miliar dolar AS. Sementara nilai ekspor produk pertanian Indonesia ke AS mencapai 6 miliar dolar AS.