REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Perayaan Idul Adha selalu membawa serta spirit meraih takwa dan membahagiakan sesama. Ibadah kurban menjadi momen umat muslim untuk semakin mendekatkan diri pada ilahi, sekaligus merekatkan tali silaturahmi kepada saudara sebangsa atau bahkan lintas negara.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali meluncurkan program Global Qurban. Tahun 2018, Global Qurban kembali mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama meluaskan maslahat kurban. Semangat kurban tahun ini terangkum dalam tema “Indonesia Berqurban, Bangsa dan Dunia Menikmatinya”.
Branch Manager ACT Jawa Tengah Sri Suroto menerangkan, Indonesia Berqurban mencerminkan semangat Global Qurban untuk merekatkan kebersamaan masyarakat Indonesia melalui momen ibadah kurban. Kebersamaan tersebut, menurutnya, bukan semata-mata untuk Indonesia saja, namun juga untuk dunia.
“Momen kurban tahun ini berdekatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Ini menjadi momen yang tepat untuk menguatkan semangat kebangsaan dan mempererat persatuan. Tahun lalu kita buktikan bagaimana kebersamaan masyarakat Indonesia mampu meluaskan maslahat kurban hingga pelosok negeri dan negara-negara yang terdampak bencana dan krisis kemanusiaan," kata Sri Suroto, saat peluncuran Indonesia Berqurban di Semarang, Kamis (19/7).
Tahun lalu, Global Qurban menyapa 250 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia serta 40 negara pra-sejahtera maupun yang terpapar krisis kemanusiaan. Jumlah wilayah jangkauan distribusi kurban ini meningkat pada tahun ini. Tahun 2018, Global Qurban akan membawa amanah kurban masyarakat Indonesia ke 265 kabupaten/kota di 34 provinsi Indonesia dan 45 negara.
Giyanto selaku Program Staff ACT Jawa Tengah menjelaskan, target wilayah distribusi mencakup pelosok negeri, di mana mayoritas masyarakatnya sangat membutuhkan. Untuk wilayah distribusi di Jawa Tengah, akan menjangkau 35 kabupaten/kota dengan target 22.500 penerima manfaat.
“Saudara di pelosok Jawa Tengah akan kami sapa. Rencana distribusi kurban dari Lumbung Ternak Masyarakat (LTM) Sambong, Cepu, Blora didistribusikan ke tujuh zona, meliputi Solo Raya, Banyumas, Pati, Kedu, Semarang Raya, Pekalongan dan Tegal. Untuk segmen implementasi kurban tidak hanya di pelosok Jawa Tengah tetapi juga lokasi yang sering terdampak bencana alam, seperti di Trimulyo, Semarang dan Sayung, Demak,” kata Giyanto.