Jumat 20 Jul 2018 11:33 WIB

Kelelahan Bisa Pengaruhi Prestasi Zohri di Asian Games

Kondisi Zohri drop karena disibukkan dengan berbagai kegiatan.

Rep: Fitriyanto/ Red: Hazliansyah
Lalu Muhammad Zohri saat menjalani sesi wawancara bersama awak media di Hotel Century, Jakarta, Kamis (19/7).
Foto: Republika/Anggoro Pramudya
Lalu Muhammad Zohri saat menjalani sesi wawancara bersama awak media di Hotel Century, Jakarta, Kamis (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Faktor kelelahan bisa sangat memengaruhi prestasi seorang atlet. Dengan begitu, diperlukan keseimbangan dalam latihan, recovery (pemulihan), dan aktivitas lainnya.

Hal itu dikatakan Dr Andi Kurniawan Sp.KO (Spesialis Kedokteran Olahraga) dari Indonesia Sports Medicine Center (ISMC), saat dihubungi Republika.co.id terkait kondisi juara dunia atletik junior U-20, Lalu Muhammad Zohri, yang drop usai melakukan berbagai aktivitas.

"Manajemen latihan, recovery, dan aktivitas harus benar-benar diperhatikan oleh pelatih atau manajer Zohri. Karena, itulah kunci untuk tetap bisa menjaga kondisi Zohri," ujar Andi, Jumat (20/7).

Tiga hal itu harus dengan ketat diterapkan pada Zohri agar mampu tampil baik di Asian Games 2018 yang akan bergulir kurang dari satu bulan.

Seusai menjadi juara dunia junior nomor 100 meter, sprinter asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini bukan saja dibanjiri bonus, melainkan juga dilibatkan dalam serangkaian acara di luar latihan. Mulai dari memenuhi undangan hingga melakukan wawancara di berbagai media.

Selain itu, Zohri juga tetap latihan untuk menjaga kondisi. Namun, nyatanya hal-hal di luar latihan membuat Zohri drop.

"Seorang atlet usai mengikuti sebuah kejuaraan harus melakukan recovery (pemulihan). Misalnya dengan berendam di air es, pijat, dan istirahat yang cukup. Perjalanan juga harus diatur karena perjalanan dari Tampere Finlandia ke Jakarta juga cukup panjang dan melelahkan," ujar Andi menerangkan.

(baca juga: Hadiri Banyak Undangan, Zohri Tumbang Kelelahan)

Perjalanan dengan pesawat, menurut Andi, bisa sangat melelahkan sehingga manajemen perjalanan itu sangat penting. Harus diatur kapan dia harus melakukan perjalanan.

Andi menjelaskan, keseimbangan dalam latihan, pemulihan, dan aktivitas lainnya akan menentukan kondisi dan penampilan atlet di kejuaraan selanjutnya.

"Untuk kasus Zohri, dia baru saja ikut kejuaraan dunia yang persaingannya sangat berat, perjalanan sangat jauh. Kemudian tiba di Jakarta harus mengikuti serangkaian kegiatan, ditambah dia harus latihan. Hal ini semua harus benar-benar diatur," paparnya.

(baca juga: Zohri Tegaskan tidak Terbebani Harapan Masyarakat)

Porsi latihan juga harus disesuaikan, tidak bisa langsung dengan porsi yang berat karena risiko cedera menjadi besar.

"Recovery dengan makan-minum dan tidur yang cukup. Tidur siang sangat penting untuk seorang atlet. Satu jam saja tidur siang akan mempercepat proses recovery usai latihan" ungkap Andi.

Untuk aktivitas yang sifatnya seremonial, Andi mengatakan, meski terlihat hanya dan tidak banyak mengeluarkan kalori, hal ini juga bisa melelahkan.

"Karena, Zohri juga harus menjawab berbagai pertanyaan, yang bisa saja membuat dia kelelahan secara psikologis," ujar Andi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement