REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Timur (Jatim) menilai keputusan Partai Demokrat Jatim memilih Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon Presiden RI pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sangat mengejutkan. Keputusan mendukung Jokowi ditetapkan di Rakorda Partai Demokrat Jatim pada Sabtu (21/7).
"Kami terus terang terkejut, tapi juga senang karena kinerja pemerintahan Presiden Jokowi diapresiasi positif oleh teman-teman partai lain, khususnya Demokrat Jatim," ujar Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi ketika dikonfirmasi di Surabaya, Ahad (22/7).
Berdasarkan hasil Rakorda Partai Demokrat Jatim, Sabtu (21/7) di Surabaya, melalui pemungutan suara terbuka yang diikuti peserta Rakorda, Jokowi menjadi pilihan pertama sebagai calon Presiden yang dipilihnya. Kusnadi yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut juga tidak menyangka kader-kader Partai Demokrat Jatim menyatakan dukungan ke Jokowi karena partai berlambang segitiga mercy itu menyebut nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Bagaimana tidak terkejut? Selama ini AHY safari di Jatim dan berkeliling dari daerah satu ke daerah lainnya. Tapi, hasil pemungutan suara internal menyatakan ke Jokowi sehingga PDIP sebagai partai Pak Jokowi sangat berterima kasih," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD Demokrat Jatim, Renville Antonio menyatakan, Rakorda merupakan bagian dari proses internal menghadapi Pemilihan Umum 2019. Di sela Rakorda dilakukan pemungutan suara terbuka memilih dua calon, yakni Jokowi dan Prabowo Subianto, hasilnya diketahui 152 suara untuk Jokowi, kemudian 56 suara untuk Prabowo dan enam suara dinyatakan tidak sah.
"Hasilnya akan segera dilaporkan ke DPP oleh Ketua DPD Demokrat Jatim Soekarwo. Dalam waktu dekat ini beliau akan ke Jakarta menemui Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)," kata anggota DPRD Jatim tersebut.