Selasa 24 Jul 2018 06:20 WIB

Hinca: Gugatan Ingin JK Maju Lagi di Pilpres Jadi Kemunduran

Gugatan ini dianggap menghambar regenerasi kepemimpinan bangsa

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bilal Ramadhan
Sekertaris Jendral Partai Demokrat - Hinca Panjaitan
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Sekertaris Jendral Partai Demokrat - Hinca Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai gugatan yang mengingingkan Jusuf Kalla untuk maju kembali di pilpres 2019 mendatang merupakan kemunduran bagi demokrasi. Menurut dia gugatan tersebut beresiko menghambat regenerasi kepemimpinan bangsa.

"Oleh karena itu memberikan kesempatan pada anak bangsa terus ganti-gantian sesuai amanat konstitusi itu bagus saya kira. me-maintainance demokrasi kita," kata Hinca di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (23/7).

Hinca menjelaskan sejak awal Partai Demokrat, sejak awal mengingatkan bahwa pembatasan dua periode itu adalah bagian dari koreksi terhadap orde baru waktu itu. Semua sepakat mengakhiri dominasi yang terlalu panjang dengan menyepakati dua periode baik berturut-turut maupun tidak berturut-turut.

"Namun karena semua warga negara punya hak pergi ke MK tentu semua orang bisa ke MK. Kita berharap MK segera memutusnya," ujarnya.

Ia pun meyakini MK akan menjalankan fungsinya dengan baik, profesional, dan terbuka. Anggota komisi III DPR RI tersebut juga berharap MK memutuskan hal yang sama seperti halnya memutuskan gugatan Presidential Treshold (PT) sebab hal tersebut menyangkut kehidupan berkonstitusi bernegara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement