REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kapal Motor (KM) Eka Sari II tenggelam saat akan memasuki kawasan dermaga PPSC (Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap) di sekitar pantaui Teluk Penyu, Rabu (25/7) dini hari. Untungnya, seluruh awak yang berjumlah 10 orang berhasil diselamatkan oleh nelayan yang membantu menolong ABK dengan perahu-perahu jukung.
"Alhamdulillah, seluruh awak kapalnya selamat. Tidak ada yang sampai hilang setelah kapal tersebut terbalik," ujar Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto didampingi Kasat Polair Cilacap AKP Huda Safei.
Ke-10 nelayang berhasil diselamatkan tersebut, terdiri atas nakhoda kapal bernama Toufik bin Siswanto (42), warga Desa Cikedondong Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Sedangkan Anak Buah Kapal (ABK) terdiri atas Ahmad Aedar bin Kasjuri (35), Rahadi bin Dalali (30), Saeful Anam bin Tahril (45), Islahudin bin Sariyat (35), Warjad bin Danuri (30), Waloyo bin Sahadi (30), Waridi bin Dahali (37), Muhdoni bin Munawir (42) dan Caryani bin Dacir (34). Seluruh ABK tersebut merupakan warga Desa Asem Doyong Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang.
Baca juga, Waspada Gelombang, Nelayan Diimbau tak Nekat Melaut
Menurut Kapolres, musibah yang dialami KM Eka Sari II berbobot 14 GT milik Trijati (57) warga Keluarahan Tegalreja Kecamatan Cilacap Selatan, mengalami musibah sekitar pukul 04.00 WIB. "Kapal itu, baru pulang melaut dan hendak berlabuh di dermaga PPSC," katanya.
Menurut seorang nelayan yang mengetahui kejadian itu, Waluyo, kapal itu terbalik setelah dihantam ombak cukup tinggi. Nakhoda diperkirakan sulit mengendalikan kapal karena berulang kali dihantam gelombang.
Baca juga, Gelombang Tinggi Hantam Pantai Sumbar Hingga NTB
Awak kapal sempat mengarahkan kapal lurus menuju lokasi dermaga dengan memotong gelombang. Namun, gelombang yang datang bertubi-tubi menyebabkan posisi kapal tidak bisa terus melaju lurus memotong gelombang, bahkan kemudian menjadi sejajar gelombang.
"Pada saat itu itulah, gelombang menghantam beberapa kali buritan kapan, sehingga kemudian kapal miring dan terbalik," jelasnya.
Beberapa nelayan kecil yang berada di sekitar perairan itu untuk mengawasi kondisi laut, segera mendekati kapal untuk menolong para korban. Setelah matahari terbit, seluruh ABK yang sempat berpegangan pada badan kapal yang terbaik, berhasil diselamatkan para nelayan.
Kapolres menyebutkan, akibat kejadian ini, para ABK kapal mengaku mengalami kerugian yang cukup besar. Selain kapal yang terbalik dan dipastikan mengalami kerusakan, kapal itu juga baru pulang menangkap ikan dengan muatan ikan cakalang dan ikan tuna hasil tangkapan selama 10 hari di laut.
"Kerugian yang dialami diperkirakan mencapai Rp 400 juta, meliputi kondisi kapal yang terbalik berikut muatan ikan hasil tangkapan," katanya.