Kamis 26 Jul 2018 13:53 WIB

Kemendes PDTT Beri Pelatihan untuk Pengungsi Gunung Agung

Kemendes PDTT juga memberikan bantuan kepada 20 BUMDes.

Plt. Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan (Ditjen PKP) Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini membuka pelatihan bagi para pengungsi bencana erupsi Gunung Agung di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (25/7).
Foto: kemendesa
Plt. Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan (Ditjen PKP) Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini membuka pelatihan bagi para pengungsi bencana erupsi Gunung Agung di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar pelatihan bagi para pengungsi bencana erupsi Gunung Agung di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (25/7). Plt. Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan (Ditjen PKP) Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini mengatakan pelatihan yang diberikan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan semangat dan kualitas hidup para pengungsi.

Dengan memiliki keterampilan, mereka dapat memanfaatkan waktu luangnya di lokasi pengungsian dengan kegiatan positif. Pelatihan yang diberikan menggunakan format edutainment atau education dan entertainment. "Kita berharap dengan pelatihan ini para pengungsi bisa lebih mampu, lebih punya skill keterampilan yang bisa lebih mandiri dan meningkatkan usahanya," katanya.

photo
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar pelatihan bagi para pengungsi bencana erupsi Gunung Agung di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (25/7).

Jenis pelatihan yang diberikan adalah terkait dengan peternakan seperti ternak sapi dan kelembagaan seperti pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Salah satu unggulan di sini (Karangasem) itu ada potensi peternakan sapi. Diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada.

"Kalau pelatihan ini sudah berjalan lancar, hasil peternakan nantinya akan dikembangkan oleh BUMDes. Kalau nantinya memiliki skala ekonomi besar kita akan kaitkan dengan program produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades) agar dapat meningkatkan produktifitas dan pendapatan masyarakat desa," kata dia.

Bukan hanya memberikan pelatihan, Kemendes PDTT juga memberikan bantuan kepada 20 BUMDes masing-masing sebesar Rp 50 juta dan pemberian bantuan 9 ekor sapi.

"Bantuan  ini kita berikan agar para pengungsi tidak berkecil hati dan selalu tetap semangat dalam menjalani hidupnya meskipun dilanda bencana erupsi Gunung Agung," katanya.

Digelarnya pelatihan dan pemberian bantuan dari Kemendes PDTT ini adalah tindak lanjut dari kunjungan mendadak Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo ke tempat penampungan para pengungsi di UPTD Pertanian, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karang Asem pada Sabtu (6/7) malam lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Mendes PDTT menyempatkan untuk berdialog, mendengar keluhan para pengungsi selama di penampungan. Sebagai bentuk keprihatinannya Mendes PDTT menawarkan kepada para pengungsi untuk mengikuti pelatihan yang difasilitasi oleh Kemendes PDTT melalui balai latihan masyarakat Kemendes PDTT yang ada di Denpasar, Bali selama keadaan bencana erupsi gunung agung mulai membaik. Di Bali terdapat balai pelatihan menjahit, menanam hidroponik.

"Nanti pemerintah akan membantu alat-alat keterampilan yang diperlukan supaya keterampilam itu bisa dijalankan agar bisa menambah aktivitas para pengungsi semuanya," kata mendes PDTT kala mengunjungi para pengungsi di UPTD Pertanian, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karang Asem pada Sabtu (6/7) malam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement