Jumat 27 Jul 2018 16:30 WIB

Gunung Agung Kembali Erupsi

Tinggi kolom abu Gunung Agung mencapai sekitar 2.000 meter.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nur Aini
Foto udara kawah Gunung Agung di Karangasem, Bali, 28 Maret 2018.
Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Foto udara kawah Gunung Agung di Karangasem, Bali, 28 Maret 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Agung, Bali kembali erupsi pada Jumat (27/7) pukul 14.06 WITA dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak 5.142 meter di atas permukaan laut.  Kendati demikian, statusnya masih level III atau siaga.

Kepala Bagian Humas BMKG Indonesia Hary Djatmiko mengutip data dari KESDM, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Agung bahwa abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. "Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 1 menit 32 detik," katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (27/7).

Saat ini, kata dia, Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga). Ada beberapa rekomendasi untuk masyarakat dan pengunjung gunung itu. Pertama, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius empat km dari Kawah Puncak Gunung Agung.

"Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru," katanya.

Kedua, kata dia, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan. Aliran lahar hujan dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. "Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement