REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) mengingat keberadaan mereka di ujung terdepan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu, Jokowi meminta agar para Babinsa dapat ikut bertindak cepat apabila terjadi berbagai masalah di desa.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan kepada ribuan Babinsa dari Kodam XIV/Hasanuddin di Balai Prajurit Jenderal M. Yusuf, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (29/7).
"Kemampuan Babinsa yang ada di desa sangat penting sekali. Ketemu cepat, lapor cepat. Setiap hal. Jangan sampai ada hal yang terjadi di sebuah desa kita enggak ngerti. Keliru besar kita. Saya minta jarum jatuh di desa itu pun sudah harus ngerti, sudah harus tahu, di mana jarum itu jatuh, apakah di sungai, jerami atau sawah, tugas paling penting itu," kata Jokowi.
Jokowi menyampaikan jangan sampai masalah kecil dibiarkan hingga menjadi besar dan tak terkendali, terutama yang berkaitan dengan terorisme. Selain itu, ia meminta agar setiap orang asing yang masuk ke desa juga diketahui oleh para Babinsa.
"Jangan sampai ada orang luar masuk sama sekali tidak diketahui, tahu-tahu buat kegiatan. Inilah tugas saudara semua agar hal kecil seperti itu. Temu cepat, lapor cepat sehingga cepat diselesaikan," lanjutnya.
Jokowi memberikan contoh konflik yang terjadi di Suriah dan Marawi, Filipina yang menurutnya bermula dari hal kecil dan dilakukan segelintir orang. Ia mengingatkan agar peristiwa tersebut menjadi pelajaran bagi Indonesia.
"Jangan sampai seperti itu terjadi di negara kita dan saya yakin semua itu tidak terjadi kalau saudara kerja seusai dengan tupoksi yang diberikan. Saya yakin dengan Babinsa. Kenapa tidak bisa berkembang seperti di Suriah? Karena sudah terdeteksi lebih dulu," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Presiden juga menyampaikan apresiasinya atas kinerja TNI dan Polri yang menurutnya bisa menjaga stabilitas politik dan keamanan terutama ketika Pilkada serentak. Stabilitas itu, sambung Presiden, bisa terjadi apabila TNI dan Polri solid.
Ia menyebut, stabilitas keamanan dan politik merupakan hal yang penting bagi negara, terutama bagi pembangunan.
Jokowi kembali mengingatkan agar seluruh anggota TNI dan Polri menjaga netralitasnya dalam setiap perhelatan politik.
"Ini amanat Undang-Undang. Politik TNI adalah politik negara. Kesetiaan TNI adalah kesetiaan kepada negara. Negara itu siapa? Rakyat, wilayah NKRI, dan pemerintah yang sah," kata Jokowi.
Dalam acara ini, Presiden turut didampingi oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Sosial Idrus Marham, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Mulyono.