REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Putu Supadma Rudana mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai mentor dalam Pilpres 2019. Hal itu disampaikan Prabowo saat menemui SBY di Kertanegara, Jakarta beberapa waktu lalu.
"Hal ini karena pengalaman beliau sangat menentukan. Bapak Prabowo sendiri memohon meminta Pak SBY untuk menjadi mentornya," ujar Putu di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/7).
Menurut Putu, Prabowo menyebut SBY sebagai figur panutan dalam memimpin bangsa. Karenanya, sosok SBY memiliki peran strategis dalam pemenangan di Pilpres.
"Seringkali Pak SBY menjadi figur panutan beliau. Jadi saya senang karena Pak SBY juga ingin sharing pengalaman beliau. Untuk kebaikan bangsa dan negara untuk kepemimpinan selanjutnya bangsa ini," ungkap Putu.
Selanjutnya, permintaan Prabowo itu pun gayung bersambut dengan keputusan Partai Demokrat yang mendukung Prabowo sebagai capres 2019
"Selama ini Pak SBY lebih memerankan diri sebelum ini tak terlibat dalam politik hanya sebagai Ketum Demokrat, tapi saat ini kita sudah bersiap," ungkapnya.
"Pak SBY sudah melakukan komitennya dan sudah siap memberikan kontribusi yang terbaik pada bangsa dan negara untuk menjadi mentor. Bukan menjadi mentor koalisi tapi mentor untuk bapak bangsa," ujar Putu.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut rekam jejak dan pengalaman SBY bermanfaat bagi kemenangan Pilpres mendatang
"SBY mengatakan bahwa saya ini veteran, jadi calon presiden dua kali dan pernah menjadi presiden dua kali. Saya kira pengalaman dan jejak record itu bisa kita manfaatkan atau berguna bagi kemenangan Pilpres yang akan datang," kata Muzani.
Menurutnya SBY juga memiliki tekad untuk melakukan perubahan. Bahkan SBY siap menurunkan kekuatan penuh untuk Pilpres.
"Karena itu beliau juga merasa bertanggungjawab. Dan beliau akan turun gunung bersama-sama dengan partai lainnya menyelesaikan problem yang kian berat dirasakan rakyat," ujar Muzani.