REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengimbau agar dalam kampanye pemilihan presiden di pemilu 2019 tak saling menjelekkan calon lain. Salah satu cara yang dapat digunakan yakni dengan menyampaikan ide dan program untuk membangun bangsa.
"Menggunakan upaya program yang baik. Jual calonnya itu menggunakan cara-cara penjualan yang hebat. Jangan menjelekkan calon lain," ujar Ma'ruf Amin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/8).
Selain itu, menurut dia, dalam memperkenalkan calon yang akan maju juga harus mengedepankan kesantunan dan menghindari konflik antarmasyarakat. Pemilihan umum, kata dia, juga sebaiknya tak disangkutpautkan dengan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
"Ya dalam kegiatan pilkada, pilpres jangan menggunakan SARA. Jadi menjual calon itu dengan baik santun dan jangan menimbulkan konflik," ujarnya.
Ma'ruf mengatakan, pemilihan presiden bukanlah urusan agama, namun terkait dengan memilih calon pemimpin negara. Karena itu, kata dia, masyarakat dimintanya untuk memilih pemimpin yang baik.
"Ini bukan urusan agama. Ini urusan pemimpin. Pilih pemimpin yang baik," ujar Ma'ruf.