REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno akan menyiapkan kerja sama usaha produk halal yang terus berkembang di Rusia agar membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi Jakarta. Pernyataan ini disampaikannya usai menunaikan Shalat Zuhur dan bertemu dengan Imam Besar Mesjid Agung Moskow Ildar Alyautdinov pada Kamis (2/8) waktu setempat.
"Saya mengundang para pengusaha produk halal di Rusia untuk ikut serta hadir dan berpartisipasi dalam Festival Produk Halal di Jakarta," kata Sandiaga dalam siaran persnya, Jumat (3/8).
Menurutnya, kerja sama ekonomi yang selama ini terjalin perlu terus dikembangkan. "Agar membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan menggeliatkan perekonomian di Jakarta," ujarnya.
Wagub Sandiaga memuji sambutan hangat Imam Besar Mesjid Agung Moskow Ildar Alyautdinov atas tamu maupun turis asal Indonesia. Apalagi ia menyebut Presiden pertama Soekarno merupakan salah satu tokoh yang menginspirasi di dalam hati masyarakat muslim Moskow.
Imam Besar Mesjid Agung Moskow Ildar Alyautdinov mengaku senang dengan kedatangan Wagub Sandiaga dan berdiskusi bersama-sama mengenai hubungan yang selama ini terjalin antardua kota. Moskow dan DKI Jakarta sendiri diketahui sebagai sister city yang sedang menyiapkan nota kesepahaman kerja sama dalam membangun perekonomian.
"Mesjid ini belum lama selesai dipugar. Pada bentuk lama, kami selalu teringat Soekarno, presiden pertama RI. Ingatan akan kedatangan beliau ke Mesjid itu bahkan tetap warisan kenangan masyarakat yang diceritakan turun-menurun," kata Imam Besar Ildar Alyautdinov.
Dia menjelaskan perkembangan produk halal di Rusia terus tumbuh dan siap untuk dipasarkan secara luas sehingga membuka lapangan kerja secara luas di penjuru dunia. Ia pun menyambut baik undangan Sandiaga untuk berpartisipasi dalam Festival Produk Halal di Jakarta.
Rusia memiliki 10 pusat sertifikasi produk halal dan sekitar 800 produsen produk halal. Selain itu, lebih dari 150 produsen dan perusahaan Rusia telah mendapat sertifikasi halal di berbagai sektor seperti makanan, wisata, bisnis perhotelan, obat-obatan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika