REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, mengingatkan para pengunjung Dieng Culture Festival (DCF) IX di dataran tinggi Dieng, untuk mengantisipasi kondisi cuaca yang sangat dingin. ''Terutama para pengunjung yang ingin menyaksikan pertunjukkan pada malam hari,'' jelas Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara), Setyoajie Prayoedhie, Jumat (3/8).
Menurut rencana, berbagai atraksi sebagai rangkaian kegiatan Dieng Culture Festival tahun 2018 ini, akan digelar selama 3 hari, mulai 3 Agustus 2018-5 Agustus 2018. Beberapa acara yang akan digelar, antara lain akan dilaksanakan pada malam hari.
Setyoajie menyebutkan, kondisi suhu udara pada siang hari di dataran tinggi Dieng, tidak akan terlalu dingin meski pun pengunjung tetap harus mengenakan jaket untuk menepis hawa dingin. ''Pada siang hari, suhu udara rata-rata di Dieng sekitar 18-25 derajat celcius,'' jelasnya.
Namun pada malam hari, dia menyebutkan, kondisi suhu udara di Dieng akan lebih dingin lagi. Terlebih karena saat ini merupakan puncak musim kemarau, dimana kondisi temperatur udara justru menjadi lebih dingin.
''Pada malam hari hingga dini hari, suhu udara bisa sampai di bawah nol derajat celcius. Suhu udara yang sangat dingin ini bahkan sampai membuat beku tetesan air embun yang menempel di dedaunan,'' katanya.
Untuk itu, dia meminta para pengunjung untuk mengantisipasi suhu udara yang sangat dingin. ''Dalam kondisi sangat dingin, sebaiknya pengunjung justru lebih banyak minum. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan dehidrasi,'' jelasnya.
Sementara untuk memberikan informasi prakiraan cuaca di kawasan Dieng selama kegiatan DCF 2018, Setyoajie menyatakan akan terus mengupdate kondisi prakiraan cuaca, suhu udara, dan kecepatan angin di wilayah dataran tinggi Dieng.
''Dieng Culture Festival merupakan kegiatan festival kebudayaan bertaraf internasional. Karena itu, kami akan secara berkala melakukan pemutakhiran informasi prakiraan cuaca, melalui akun resmi media sosial BMKG Banjarnegara,'' jelasnya.
Dalam rilis yang disampaikan penyelenggara DCF IX, dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut akan digelar berbagai atraksi wisata di kawasan Candi Arjuna.
Sejumlah warga menerbangkan balon tradisional pada rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) V di pelataran candi Arjuna kawasan dataran tinggi Dieng, Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, tahun lalu.
Antara lain berbagai pertunjukan seni tradisi, pertunjukkan Jazz atas Awan, sendratari, pertunjukan musik Harmoni atas Awan, pesta lampion dan kembang api, dan puncaknya berupa acara ritual pencukuran rambut anak gimbal.
Dari berbagai atraksi yang digelar tersebut, beberapa akan digelar pada malam hari. Antara lain pertunjukkan musik 'Jazz atas Awan' yang digelar Rabu (3/8) malam, serta Sendratari Rambut Gimbal, pertunjukkan musik 'Senandung Negeri Atas Awan', dan Festival Lampion yang akan digelar Kamis (4/8) malam.