Dirut Pegadaian Sunarso (kedua kiri) menimbang sampah saat meninjau bank sampah usai diresmikan di Desa Setia Asih, Bekasi, Jabar, Kamis (2/8). (FOTO : Republika/Prayogi)
Keanggotaan Agen dalam MDRT. Ketua Umum AAJI, Hendrisman Rahim (kiri) memberikan paparan terkait Million Dollar Round Table (MDRT) di Rumah AAJI, Jakarta, Jumat (3/8). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Perajin memproduksi kain cetakan daun di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/8). Dalam sehari perajin mampu membuat 10 hingga 20 kain cetakan dengan berbagai motif bunga dan daun yang dipasarkan ke sejumlah daerah di Indonesia hingga mancanegara seperti Paris, Slovenia, Belgia dan Italia dengan harga mulai Rp200 ribu hingga Rp1,5 juta. (FOTO : Arif Firmansyah/Antara)
Stand Toyota di GIAAS 2018 (FOTO : Republika TV/Fakhtar Khairon Lubis)
Pekerja Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Devisi Regional Kendari menunjukan beras kemasan di gudang Bulog Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (3/8). Bulog Divre Kendari melakukan uji coba menjual 10 ton beras premium dalam kemasan 200 gram dengan harga Rp2.500 ribu per kemasan. (FOTO : Jojon/Antara)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT Pegadaian (Persero) meresmikan Bank Sampah dan Taman Desa, dengan mengambil tema “The Gade Clean & Gold”, di Desa Setia Asih, Kabupaten Bekasi. Melalui Bank Sampah ini, Pegadaian ingin mengubah sampah rumah tangga menjadi tabungan emas.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso mengatakan dengan adanya bank sampah di desa Setia Asih, Bekasi, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Masyarakat bisa menjual sampah dan hasil penjualannya bisa disimpan dalam bentuk tabungan emas Pegadaian. Berikut berita lintas ekonomi dan bisnis selengkapnya.
sumber : Republika, Antara
Advertisement