Sabtu 04 Aug 2018 15:51 WIB

Pencarian 13 Korban Kapal Terbalik Belum Buahkan Hasil

Tujuh kapal dari berbagai instansi diterjunkan guna mencari korban kapal terbalik.

Gelombang tinggi
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Gelombang tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pencarian korban kapal terbalik di perairanKabupaten Indramayu terus dilakukan. Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung menerjunkan tujuh kapal dibantu oleh beberapa instansi untuk mencari para korban kapal pencari ikan yang terbalik di perairan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (4/8).

Juru Bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Joshua Banjarnahor mengatakan, tim SAR berusaha melakukan pencarian dan penyelamatan secara maksimal terhadap awak kapal yang hilang sejak dilaporkannya kapal terbalik, Jumat (3/8). "Tim SAR gabungan akan melakukan pencarian seoptimal mungkin," kata Joshua.

Ia menuturkan, kapal yang diterjunkan untuk penanganan insiden tersebut yakni KN SAR 206 Bandung, Patkamla Bondet dari Balongan, Patkamla Gebang dari Cirebon, KM Mulya Jaya, KM Mandala 525, Satpolair Indramayu dan BPBD Indramayu. Selain menerjunkan kapal, kata Joshua, jajarannya mendirikan posko taktis untuk memantau pergerakan dan tempat pemberian informasi terkait kapal Bunga Hati 2 yang terbalik itu.

Baca juga, Kapal Berpenumpang 13 Orang Terbalik di Perairan Indramayu

"Kantor SAR Bandung mendirikan posko, juga mendirikan posko taktis di Pelabuhan Karangsong, guna memantau pergerakan dan tempat pemberian informasi terkait terbaliknya Kapal Bunga Hati 2," katanya.

Ia menyampaikan, kerabat atau pihak keluarga dari awak kapal tersebut yang membutuhkan informasi dapat menghubungi Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung. "Bagi Keluarga atau kerabat yang membutuhkan informasi dapat menghubungi 022-7780437," katanya.

Ia menyampaikan, tim yang terlibat dalam pencarian telah menemukan kapal terbalik tersebut, sedangkan penumpangnya masih dicari. Namun, ke-13 orang yang berada di kapal tersebut masih dalam pencarian.

Ia menyampaikan, tim gabungan melakukan pencarian dengan menyisir empat titik di lokasi kapal terbalik. Pencarian tersebut, kata Joshua, berkoordinasi dengan Polairud, Lanal, nelayan dan potensi SAR untuk merencanakan dan memudahkan operasi pencarian.

"Rescue Boat milik Basarnas melanjutkan pencarian Start dari PLTU Sumur Adem dengan membawa tiga Tim Rescue dan peralatan Water Rescue," katanya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement