Senin 06 Aug 2018 00:50 WIB

Instruksi TGB Tangani Korban Gempa

TGB meminta semua masjid turut menenangkan masyarakat agar tidak panik.

Rep: Muhammad Nursyamsyi / Red: Ratna Puspita
Kondisi RSUD Gerung, Kabupaten Lombok Barata. Menyusul bencana gempa, sejumlah pasien di rumah sakit ini dievakuasi di luar rumah sakit.
Foto: foto dok:Basarnas Mataram
Kondisi RSUD Gerung, Kabupaten Lombok Barata. Menyusul bencana gempa, sejumlah pasien di rumah sakit ini dievakuasi di luar rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB Zainul Majdi mengimbau agar seluruh warga di wilayah terdampak gempa yang terjadi pada Ahad (5/8) tidak panik. Ia juga meminta semua masjid di Lombok Utara dan sekitarnya menyerukan untuk menenangkan masyarakat agar tidak panik.

Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan menggunakan sumber informasi terpercaya resmi dari BMKG, BNPB, pemerintah daerah, kepolisian dan pihak berwenang lainnya. "Mari kita berdoa agar tidak terjadi gempa susulan,” ujarnya di Mataram, NTB, Ahad (5/8) malam.

Kepada korban luka, ia juga sudah menginstruksikan kepada dinas terkait agar mengerahkan semua personelnya untuk menyelamatkan korban yang terluka dan tetap waspada. TGB juga menginstruksikan agar semua sekolah di Lombok Utara, Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat dan Lombok Tengah untuk diliburkan besok hari sambil mengecek keamanan bangunan sekolah.  

"Saya juga instruksikan semua tenaga kesehatan di pulau Lombok untuk masuk dan bekerja, memastikan pelayanan kesehatan diberikan maksimal," lanjutnya.

Dia menyampaikan, seluruh perangkat BPBD Pemda bersama TNI dan Polri, Badan SAR dan elemen masyarakat lain bekerja malam ini untuk menjangkau daerah yang diperkirakan paling terdampak, yaitu Lombok Utara dan Lombok Timur.

Hingga saat ini, listrik terganggu di beberapa lokasi sedang diupayakan normal kembali. Jaringan seluler juga terputus di beberapa tempat. "Sekali lagi, kami mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia," ucap dia.

TGB mengatakan masih terus mengumpulkan informasi, khususnya keadaan di Lombok Utara. TGB juga berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait pascagempa berkekuatan 7 SR dan gempa susulan berkekuatan 5.6 SR. 

“Kami sudah berkordinasi dengan semua pihak terkait, baik itu di pusat maupun instansi lainnya terkait musibah gempa yang malam ini menimpa NTB, terutama NTB wilayah utara dan timur," kata dia. 

Pemerintah Provinsi NTB bersama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan kabupaten serta kota terkena gempa lainnya bahu-membahu bersama masyarakat tengah berupaya sekuat-kuatnya menangani dampak musibah ini. Koordinasi penanganan juga kami lakukan bersama pemerintah pusat. 

"Saya baru menghubungi Bapak Presiden Joko Widodo, beliau sangat berduka mendalam dan doa beliau terus menerus bersama masyarakat NTB. Semoga Allah SWT Maha Pemberi Perlindungan, atas nama masyarakat NTB kami memohon doa agar diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini," katanya.

Pemprov NTB akan memberikan pelayanan pengungsian yang layak bagi para korban yang rumah tinggalnya hancur maupun rusak, dan pelayanan kedaruratan lain-lain untuk menunjang penghidupan pascagempa hingga tercapainya pemulihan. TNI dan Polri juga memberikan bantuan tenda. Terkait dengan gempa yang terjadi pada 29 Juli, Pemerintah Provinsi NTB telah mengeluarkan perpanjangan penetapan status keadaan tanggap darurat sampai dengan 11 Agustus 2018. 

"Kami mengajak seluruh masyarakat di Tanah Air untuk turut membantu saudara-saudaranya di NTB dan wilayah terdampak gempa lainnya di Indonesia. Allah SWT Maha Pemilik Kehidupan, Maha Penguasa dan Maha Pengatur Alam Semesta tengah memberikan musibah gempa bagi masyarakat di NTB," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement