Senin 06 Aug 2018 18:29 WIB

Siswa SD di Depok Terlibat Perkelahian Pelajar

Sejumlah siswa SD menangis saat berhasil ditangkap petugas Polres Depok.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indira Rezkisari
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Perkelahian pelajar atau tawuran biasanya dilakukan siswa SMA. Tapi kali ini di Depok, pelaku perkelahian pelajar dilakukan oleh pelajar sekolah dasar.

Peristiwa tawuran melibatkan sejumlah pelajar SD dari dua sekolah berbeda yang letaknya berdekatan di Perumahan Pondok Sukmajaya Permai, Kota Depok, Sabtu (4/8) lalu. Para pelajar SDN Sukmajaya 3 Depok saling lempar batu dengan pelajar SDN Sukmajaya 5 Depok. Aksi tawuran tersebut cukup meresahkan warga yang akhirnya berhasil melerai aksi tawuran tersebut.

"Aksi tawuran tersebut berhasil dilerai warga. Lima siswa SD diamankan dan kami bawa ke Polsek Sukmajaya untuk di data dan dipanggil guru dan orang tuanya," ujar Kasubag Humas Polresta Depok, Ipda I Made Budi di Mapolres Depok, Senin (6/12).

Budi menjelaskan, peristiwa tawuran tersebut terjadi di dekat Perumahan Pondok Sukmajaya Permai, Kota Depok. Sejumlah siswa SD yang terlibat tawuran mengenakan seragam pramuka. Melihat kejadian tersebut, warga geram dan berhasil membubarkan aksi tawuran tersebut. Kemudian, kedua kelompok siswa SD itu berlarian.

"Lima siswa SD yang diamankan saat dibawa ke kantor polisi menangis, tapi tetap kami bawa ke kantor polisi. Setelah kami data dan kelima siswa SD tersebut kami kembalikan ke orang tuannya yang datang ke Polsek Sukmajaya," tuturnya.

Menurut Budi, pihaknya juga mengamankan barang bukti sejumlah batu yang di duga digunakan untuk tawuran. "Sebagai barang bukti, kami amankan sejumlah batu. Kami juga sedang mendalami apa penyebab terjadinya tawuran tersebut," jelasnya.

Asnawi, seorang warga Pondok Sukmajaya Permai, Depok yang menjadi saksi tawuran pelajar SD tersebut membenarkan adanya tawuran tersebut dan bahkan menyaksikan lima anak SD menangis saat diamankan warga. "Kayaknya yang tawuran itu pelajar kelas V dan kelas VI SD. Lucu dan kasihan lihatnya, saat diamankan warga dan dibawa ke kantor polisi, mereka menangis," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement