REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Gizi mengirimkan dua ton Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebagai upaya pertolongan pada korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebanyak d ton PMT tersebut berisi 1,5 ton PMT Balita dan setengah ton PMT ibu hamil.
"PMT dikirimkan hari ini, Selasa (7/8) pukul 5.25 WIB dan sekitar pukul 11 WIB melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa malam.
Ia menambahkan, pengiriman PMT dilakukan berdasarkan permintaan dari pemerintah daerah. Karena itu, pemerintah daerah juga akan mengatur teknis pendistribusian sampai ke masyarakat.
“Sebanyak 0,5 ton akan didistribusikan ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Nipah, Kabupaten Lombok Utara," katanya.
Sejumlah anak bernyanyi bersama dengan relawan di tempat penampungan pengungsi korban gempa bumi di Pemenang, Lombok Utara, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8). Sebanyak 2.935 jiwa korban gempa bumi mengungsi di tempat itu dan diperkirakan akan terus bertambah. (Antara/Zabur Karuru)
Sebetulnya, kata dia, PMT merupakan program untuk ibu hamil kurang energi kronis dan untuk balita kurus. Namun, mengingat bencana ini darurat dan untuk mencegah kekurangan makanan bergizi, PMT tersebut harus segera dikirimkan.
"Pengiriman PMT, memang dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya kekurangan makanan bergizi pada korban gempa di sana," ujarnya.
Apalagi, kata dia, Kemenkes terus berupaya menjamin para korban selain mendapatkan perawatan juga mendapatkan makanan bergizi. Hingga saat ini, Kemenkes telah dua kali mengirimkan PMT ke Lombok.
PMT pertama, yakni sebanyak dua ton, dikirimkan minggu lalu pada Senin (30/7). PMT itu berisi satu ton makanan tambahan untuk balita dan satu ton makanan tambahan untuk ibu hamil, yang didistribusikan ke Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Barat.