REPUBLIKA.CO.ID, GAZA-- Sekitar 20 kapal nelayan Palestina berlayar dari pelabuhan Kota Gaza menuju perbatasan maritim dengan Israel. Mereka berupaya menentang aksi blokade laut Israel.
Akibatnya angkatan laut Israel mengeluarkan tembakan peringatan. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tidak ada korban jiwa karena peristiwa itu.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan angkatan laut telah memberi peringatan secara lisan sebelum akhienya mengeluarkan tembakan peringatan.
Menurut keterangan para saksi Palestina, beberapa dari mereka yang berada di kapal menurunkan ban. Mereka membuat ban mengapung ke arah perbatasan maritim sebelum dihadang oleh empat kapal angkatan laut Israel.
Israel mengatakan blokade lautnya di Gaza dimaksudkan untuk mencegah penyusupan senjata untuk Hamas. Lebih dari dua juta orang Palestina hidup di Gaza. Mereka mengalami kesulitan ekonomi karena blokade ketat oleh Israel dan Mesir.
Israel dan Mesir, beralasan blokadi dilakukan karena masalah keamanan.
PBB dan Mesir sedang berupaya menengahi gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Hamas. Tawaran itu juga dimaksudkan untuk mengatasi masalah kemanusiaan di Gaza dan meningkatkan ekonominya.
Salah satu pemilik armada kecil di Gaza Adham Abu Selmeya mengatakan pelayaran yang diakukan kapal nelayan Palestina dimaksudkan untuk mengirim pesan ke semua pihak yang terlibat dalam upaya gencatan senjata. "Kami ingin dunia melihat realitas blokade dan penderitaan rakyat Gaza, dan kami tidak akan menerima apapun kecuali mengangkat blokade untuk selamanya," katanya.
Kekerasan lintas perbatasan telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir. Sejak protes dimulai pada 30 Maret, tentara Israel telah menewaskan 161 orang Palestina.
Pada Kamis, mediasi Mesir mengakhiri gelombang dua hari serangan roket dan serangan udara antara Israel dan Hamas.