REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) mengeluhkan perubahan jalur di stasiun Manggarai. Mereka yang seharusnya berada di peron 6 dan 7 pindah ke peron 8, 9 dan 10.
Perubahan ini sudah dilakukan sejak Sabtu (11/8) lalu. "Repot pas transitnya, peronnya ganti," kata Yuni salah seorang penumpang tujuan Tanah Abang di stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/8).
Antrean masuk kereta menuju dan dari stasiun Manggarai juga lebih lama dari biasanya. Hal ini membuat penumpang lebih lama sampai dari biasanya.
"Kemarin Sabtu, lumayan lama ketahan di Tebet, sekarang kesiangan," kata Vicong penumpang yang menggunakan kereta jurusan Bogor-Jakarta Kota.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id di Stasiun Manggarai pada Senin (13/8) pagi, masih didapati penumpang yang kebingungan dengan perubahan peron ini. Mereka bertanya-tanya dan masih belum mengetahui di peron mana mereka harus menunggu kereta.
Petugas membawa megaphone portabel dan berjaga di titik penyeberangan untuk memberitahu penumpang tentang perubahan jalur peron di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/8). (Muslim AR/Republika)
Para petugas menggunakan megaphone portabel untuk memberitahu para penumpang tentang perubahan jalur ini. Hampir di setiap penyebrangan dan titik-titik keramaian di Stasiun Manggarai petugas berjaga dan selalu ditanyai penumpang tentang peron mana yang harus mereka naiki.
Menurut Manajer Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunisa untuk sementara, pelayanan KRL Commuterline jurusan Bogor-Jakarta Kota dan KA Commuter Bandara dipindahkan ke jalur 8, 9 dan 10 terhitung sejak 11 Agustus 2018 pukul 00.00 WIB. Sedangkan, jalur 6 dan 7 Stasiun Manggarai tidak lagi difungsikan.
Perubahan pola operasi akibat perubahan jalur rel KRL di Stasiun Manggarai ini memang akan berdampak pada bertambahnya waktu perjalanan KRL sekitar 5-10 menit. Eva mencontohkan, waktu perjalanan KRL jurusan Bogor-Jakarta Kota dari yang semula dibutuhkan waktu 1 jam 55 menit menjadi 2 jam atau 2 jam 5 menit.
Dalam perencanaannya jalur rel di stasiun Manggarai akan dibangun dua tingkat untuk memisahkan jalur kereta api, yakni kereta api jarak jauh, kereta commuter Jabodetabek, dan kereta api bandara.
Menurut Eva, Stasiun Manggarai akan dibangun menjadi tiga lantai. Lantai satu akan digunakan untuk jalur KA komuter jurusan Bekasi sebanyak empat jalur dan KA komuter bandara sebanyak empat jalur.
Di lantai dua akan digunakan untuk pelayanan penumpang dengan kapasitas kurang lebih 17.800 orang dilengkapi lift dan eskalator. Sementara lantai tiga akan digunakan untuk jalur KA utama (mainline) sebanyak enam jalur dan kereta komuter jurusan Bogor sebanyak empat jalur.