REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melakukan uji coba operasional kereta cepat light rail transit (LRT) Jakarta. Uji coba dilakukan secara internal dari Stasiun Velodrome menuju Stasiun Boulevard Utara.
"Sebenarnya ini merupakan uji coba internal. Secara teknis LRT sudah bisa berjalan. Nanti bisa dirasakan," kata Dirut PT LRT Jakarta Allan Tandiono sebelum uji coba, di Stasiun Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (15/8).
Selain uji coba internal, PT LRT Jakarta akan melakukan uji operasi untuk masyarakat. Allan mengatakan, uji coba akan dilakukan dengan mengundang komunitas warga di sekitar stasiun-stasiun LRT.
"Pak Gubernur mengingatkan kita untuk mengundang komunitas di sekitar stasiun LRT. Karena mereka yang sudah dua tahun merasakan dampak ketidaknyamanan, jadi kita prioritaskan," ujar Allan.
Pekerja bersiap melakukan uji coba Light Rail Transit (LRT) di Stasiun LRT Velodrome, Rawamangun, Jakarta, Rabu (15/8).
Selama masa uji coba, PT LRT Jakarta berkomitmen untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang sempurna. Allan berharap LRT Jakarta dapat memberikan pelayanan maksimal pada saat operasi normal.
Kepala Unit Pengelola (UP) LRT Dinas perhubungan DKI Jakarta Emanuel Kristianto mengatakan uji coba kali ini merupakan uji coba fungsional. Hal itu dilakukan untuk memastikan sarana dan prasarana LRT siap dioperasikan.
"Meski masih mendengar 'musik-musik' (suara pekerjaan proyek) di atas sana, karena saat ini memang masih ada beberapa bagian yang masih dalam pembenahan, tapi kita tidak putus asa. Kita tetap optimistis untuk memeriahkan Asian Games dengan kehadiran LRT," ujar dia.
Suasana uji coba operasi yang dilakukan secara internal oleh PT Light Rail Transit (LRT) Jakarta dari Stasiun Velodrome menuju Stasiun Boulevard Utara, Rabu (15/8).
Proses uji coba LRT dimulai pukul 14.00 WIB. Semua peserta yang masuk mendaftarkan diri dan mendapat sticker khusus bertuliskan 'uji coba operasi 15 Agustus-14 September 2018'. Kereta mulai berjalan dari Stasiun Velodrome pukul 15.00 WIB dan tiba di Stasiun Boulevard Utara pukul 15.14 WIB. Pukul 15.16 WIB, kereta kembali berjalan dari Stasiun Boulevard dan tiba di Stasiun Velodrome pukul 15.28 WIB.
Kereta berjalan dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Pada saat sampai di stasiun dan melewati belokan, kereta melambat hingga kecepatan 25 kilometer per jam. Hal ini dilakukan berdasarkan saran dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memastikan tidak terjadi hambatan berarti.
Suasana uji coba operasi yang dilakukan secara internal oleh PT Light Rail Transit (LRT) Jakarta dari Stasiun Velodrome menuju Stasiun Boulevard Utara, Rabu (15/8).
Pada saat operasi normal nantinya, kereta ditargetkan berjalan dari satu stasiun ke stasiun lain selama 1,5 menit. Waktu berhenti di setiap stasiun hanya 30 detik. Namun, hal ini masih akan disesuaikan dengan mempertimbangkan budaya masyarakat Jakarta.
Fasilitas LRT mulai dibangun pada pertengahan 2016 dengan menghabiskan anggaran senilai Rp 7,45 triliun secara keseluruhan. Jalur tersebut dibuat sepanjang 5,6 kilometer dari Stasiun Velodrome ke Stasiun Boulevard Utara.
Rute LRT Jakarta terdiri atas enam stasiun yaitu Stasiun Velodrome, Stasiun Equestrian, Stasiun Pulomas, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Boulevard Utara, dan Stasiun Pegangsaan Dua. Rencananya PT LRT Jakarta akan mengoperasikan dua kereta yang terdiri dari delapan rangkaian (train set).
Satu rangkaian kereta LRT ditargetkan menampung 240 penumpang. Ketika sudah beroperasi normal, kereta itu ditargetkan mengangkut 800 ribu penumpang setiap hari.