Ahad 19 Aug 2018 15:17 WIB

Sejumlah Lereng di Gunung Rinjani Longsor Akibat Gempa

Gempa kembali menggunjang Lombok, Ahad (19/8).

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Masjid Al Khairat di Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), NTB, rusak akibat gempa pada Ahad (19/8) siang.
Foto: Dok BPBD KSB
Masjid Al Khairat di Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), NTB, rusak akibat gempa pada Ahad (19/8) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Warga Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Minardi mengatakan gempa yang terjadi pada Ahad (19/8) siang, sangat terasa di Lombok Timur. Saat gempa terjadi, dia sedang berada di Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Lombok Timur.

"Terasa sekali, orang-orang pada berhamburan," ujarnya, Ahad (19/8).

Usai reda, ia berkeinginan langsung kembali ke rumah di Sembalun. Namun, dia diminta anaknya yang sedang berada di Sembalun untuk menunda kepulangan.

"Pas mau pulang ditelpon anak-anak, katanya jangan pulang dulu karena banyak gunung-gunung, batu jatuh, longsor ini," katanya.

Tak berapa lama, anaknya menghubunginya kembali bahwa kondisi di Sembalun sudah aman. Meski begitu, dia tetap diingatkan agar berhati-hati dalam perjalanan mengingat jalur menuju Sembalun cukup terjal dengan melintasi medan yang berbukit.

Longsornya sejumlah bukit di Gunung Rinjani juga dibenarkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Dalam keterangan tertulisnya, Sutopo menyampaikan gempa susulan kembali mengguncang wilayah Lombok. BMKG melaporkan gempa susulan yang dirasakan terjadi 2 kali yaitu 5,4 SR dan 6,5 SR.

Gempa pertama dengan kekuatan 5,4 SR terjadi pada pusat gempa 25 km timur laut Lombok Timur dengan kedalaman 10 pada Ahad (19/8) pukul 10.06 WIB. Kemudian gempa kedua dengan kekuatan 6,5 SR dengan episentrum 32 km timur laut Lombok Timur NTB pada kedalaman 10 km pada pukul 11.06 WIB. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Ia menjelaskan, Posko BNPB telah melakukan analisis dan konfirmasi dampak gempa Lombok ke BPBD. Guncangan gempa dirasakan keras selama 4-8 detik dirasakan di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat dan Lombok Tengah. Guncangan sedang selama 4-6 detik dirasakan di Kota Mataram, Kota Denpasar, Jembrana, Karangasem, Badung, Gianyar, Bangli, Tabanan, Klungkung dan Buleleng.

"Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah atau tenda pengungsian di Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa akibat gempa," ucapnya.

Guncangan paling keras dirasakan di Lombok Timur. Masyarakat di Sembalun Lombok Timur, yang sedang bekerja di kebun dan berkendara motor di jalan, segera berlarian mencari tempat aman. Mereka meninggalkan kebun dan sepeda motornya. Berkumpul di tempat aman.

Berdasarkan laporan Babinsa beberapa kerusakan rumah dan bangunan di Desa Korleko Selatan seperti menara Masjid Babussalam Dusun Lembak Daya Kecamatan Sembalun. 2 kios depan kantor Desa Madaen roboh. Rumah masyarakat yang sebelumnya masih tegak namun rusak, akhirnya roboh akibat gempa 6,5 SR.

"Dampak gempa 6,5 SR telah menyebabkan longsor di beberapa titik lereng Gunung Rinjani, seperti di Bukit Pegangsingan dan Bukit Anak Dara Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur," katanya.

Ia menyebutkan, material batu-batu dari bagian atas gunung longsor menuruni lereng sehingga menimbulkan debu di lereng Gunung Rinjani.

"Tidak ada korban jiwa karena Taman Nasional Gunung Rinjani sampai saat ini masih ditutup. Tidak ada aktivitas masyarakat dan wisatawan di dalam Gunung Rinjani. Namun demikian petugas SAR akan melakukan penyisiran setelah gempa nantinya," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement