Selasa 21 Aug 2018 12:51 WIB

Bulog Salurkan Cadangan Beras Pemerintah ke Lombok

CBD sudah disiapkan 200 ton tiap provinsi untuk kebutuhan tanggap darurat.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Gita Amanda
Warga Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara bergotong royong menyalurkan bantuan CSR Perum Bulog berupa pembagian sembako. Bantuan ini merupakan salah satu bentuk program Bulog Peduli Bencana Gempa Lombok.
Foto: Humas Bulog
Warga Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara bergotong royong menyalurkan bantuan CSR Perum Bulog berupa pembagian sembako. Bantuan ini merupakan salah satu bentuk program Bulog Peduli Bencana Gempa Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog telah menyalurkan 264 ribu ton beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Terdiri dari 256 ribu ton dari CBP Pusat dan delapan ribu ton dari CBP Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang telah disalurkan langsung kepada korban gempa di wilayah Lombok.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, alokasi CBP sudah disiapkan minimal 100 ton untuk setiap kabupaten atau kota dan 200 ton untuk setiap provinsi yang dapat memenuhi kebutuhan mendesak, tanggap darurat seperti bencana alam dan rawan pangan.

"Stok beras Bulog secara nasional lebih dari dua juta ton, gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia siap menyalurkan stok tersebut bila sewaktu-waktu dibutuhkan Pemerintah baik untuk bencana alam maupun untuk stabilisasi harga," katanya melalui siaran pers, Selasa (21/8).

Dengan stok yang cukup besar, artinya perusahaan BUMN ini siap menjaga tiga pilar ketahanan pangan nasional yakni pilar ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi. Di samping itu, Perum Bulog juga melakukan Operasi Pasar Beras CBP dalam rangka stabilisasi harga beras dan komoditi komersial lain seperti gula pasir, tepung terigu dan minyak goreng.

Selain memberikan bantuan melalui CBP, Perum Bulog melalui program Bulog Peduli telah menyalurkan bantuan kepada korban gempa Lombok berupa makanan dan kebutuhan sandang lainnya senilai Rp 433 juta termasuk Beras Kita premium sejumlah 10 ton. Bantuan tersebut dari dana program Corporate Social Responsibility (CSR) Perum Bulog sebagai bentuk kepedulian Bulog kepada dampak gempa Lombok yang sangat membutuhkan bantuan.

Beberapa gudang Bulog di NTB, diakui Tri mengalami kerusakan. Untuk itu, beras yang berada di gudang akan dikeluarkan sesuai dengan permintaan Pemerintah Daerah atau dipindahkan ke wilayah lain. Tri menambahkan, saat ini stok beras yang tersedia di NTB mencapai 76 ribu ton, aman untuk ketahanan stok beberapa bulan kedepan sehingga tidak ada perlu kekhawatiran masyarakat dan pemerintah daerah.

Bulog Peduli juga mengerahkan bantuan Tim Kemanusian untuk merehabilitasi psikologis dampak korban gempa. Telah hadir di wilayah Lombok Utara dampak gempa terbesar sebanyak 30 orang relawan dari Bulog Pusat dengan dibantu relawan dari Perum Bulog Divre NTB.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement