REPUBLIKA.CO.ID, “Ginting bisa… Ginting bisa…”
Begitulah yel-yel yang menggelegar di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (22/8) malam. Sinisuka Ginting tampak terkapar di lantai laga saat menit-menit terakhir menghadapi lawannya dari Cina, Yuqi Shi. Teriakan pemompa semangat dari sekitar tujuh ribuan suporter tersebut memang membuat Ginting kembali bangkit pada laga final nomor beregu putra Asian Games 2018.
Ginting mencoba menahan rasa sakit di kaki kananya. Beberapa kali pebulu tangkis 21 tahun itu, meminta time out kepada wasit sejak skor masih imbang 11-11. Bahkan ia sempat dirawat tim medis di pinggir lapangan. Namun di menit-menit akhir, wasit tak memberikan waktu. Ginting diminta melaju dengan tumpuan kaki kirinya.
Tumpuan satu kaki tersebut, membuat ia mulai melamban. Namun masih sanggup menahan gempuran Shi. Bahkan sampai skor keunggulan 19-18. Sayang, tumpuan satu kaki tersebut, membuat Ginting membiarkan Shi mendapat angka menjadi 19-19. Ginting tak sanggup, dan memilih terkapar. Pertandingan bahkan sempat terhenti selama lebih dari lima menit demi memeriksa kaki Ginting.
Akan tetapi teriakan suporter, membuat Ginting harus melanjutkan pertandingan. Di tribun penonton, tampak wasit seperti Ginting segera kembali ke arena, atau menutup pertandingan dengan mengakui kekalahan. Yel-yel pembangkit semangat menggelegar.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/0.25589600-1534943818-830-556.jpeg)
Pebulutangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengalami cedera pada pertandingan final cabang bulutangkis nomor beregu putra Asian Games 2018 melawan Cina di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Rabu (22/8).
“Ginting bangkit… Ginting bangkit...,” begitu teriak suporter. Tak ingin membuat kecewa, Ginting pun memilih melanjutkan permainan dan kembali ke arena dengan kondisi tampak pincang.
Meski dengan kondisi seperti itu, Ginting masih dapat mengembalikan keunggulan 20-19. Akan tetapi, Shi sepertinya tahu, kondisi Ginting membuatnya memberikan bola-bola panjang. Ginting yang pincang, tak mampu menggapai untuk mengembalikan kok ke daerah lawan. Strategi Shi tersebut, memaksa Ginting melakukan duece saat skor kembali imbang 20-20.
Lepas itu, Shi beruntung dengan kondisi Ginting yang benar-benar tak lagi sanggup melanjutkan permainan. Ginting dua kali membiarkan kok dari Shi, menjadi tambahan angka untuk mengakhiri pertandingan menjadi 20-22. Pada dua set sebelumnya, Ginting mengakhir set pertama 21-14, dan set kedua 21-23.
Ginting, pun kembali terkapar. Tim medis mengggotong tubuhnya ke pinggir lapangan. Tepuk tangan suporter, antara haru dan sedih. Keunggulan Shi dari Ginting kali ini, membuat regu putra Indonesia tertinggal 0-1 dari tim Cina.
Namun, penonton dan suporter sepertinya paham, kerja keras Ginting sudah purna. Saat tim medis terlihat merawat Ginting dan menunggu ditandu ke luar Istora, suporter tak berhenti berteriak. “Ginting hebat… Ginting hebat…”
Usai pertandingan, Ginting langsung dibawa ke ruang perawatan. Shi saat ditemui usai pertandingan mengakui kegigihan Ginting.
Menurut Shi, ini menjadi pengalaman pertama kali dalam karier profesionalnya menghadapi lawan yang dalam kondisi cedera. Namun, masih bertahan melanjutkan permainan.
“Dia (Ginting) semangatnya sangat luar biasa. Dia pemain yang hebat,” ujar Shi.
Apa yang dipertontonkan Ginting pada laga kontra Shi memang terbilang heroik. Dia seperti ingin membayar kekalahan pada babak semifinal saat dirinya sudah unggul jauh (15-7) pada gim ketiga atas pebulu tangkis Jepang, Kento Momota malah kemudian kalah rubber gim, 14-21, 21-14, 16-21.
Akun Instagram Ginting, @sinisukaanthony kemudian banjir komentar negatif dari para netizen atau warganet. Kata atau kalimat makian yang tak pantas pun diunggah para warganet di kolom komentar akun milik Ginting. Ironisnya, komentar-komentar negatif masih terbaca keesokannya harinya, atau setelah Ginting 'mati-matian' di atas lapangan membela Merah Putih pada laga final.
PBSI pun berharap Ginting bisa segera pulih dari cedera. Alasannya, atlet tunggal putra tersebut, akan kembali bermain pada Jumat (24/8) menghadapi pebulu tangkis India Mehran Shahbazi di nomor tunggal putra Asian Games 2018.
Sekertaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto mengatakan, kondisi Ginting sudah membaik setelah mendapatkan perawatan. “Tadi dia sudah bisa berjalan. Sudah bisa makan enak. Kita harapkan segera pulih, karena Jumat (24/8) kembali main,” ujar Budi di Istora Senayan, Rabu (22/8).
Budi mengungkapkan apa yang dialami Ginting. Menurut Budi, laporan medis menyampaikan, Ginting mengalami kram parah saat terkapar di set ketiga.
“Dia (Sinisuka Ginting) sudah merasakan kram sejak pertengahan set ketiga,” ujar Budi. Tetapi, kata dia, Ginting mencoba memaksa kondisinya. “Dia kram parah dari paha sampai jari-jarinya. Yang paling parah di bagian betis,” ungkap Budi melanjutkan.
Bukan cuma kram, permainan panjang menghadapi Shi, memaksa Ginting mengalami dehidrasi. “Dia bermain lama sekitar 88 menit. Itu yang membuatnya dehidrasi,” ujar Budi.
Baca juga:
- Tim Bulu Tangkis Indonesia Harus Puas Raih Perak
- Kondisi Anthony Ginting Jadi Penyemangat the Minion
- Dua Layar Besar Dipasang untuk Pengunjung Kehabisan Tiket
Apresiasi dari Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menonton langsung aksi Ginting di Istora Senayan, mengapresiasi perjuangan tunggal putra Indonesia itu. Jokowi pun sempat menengok langsung kondisi Ginting saat mendapatkan perawatan dari tim medis.“
Anthony telah berjuang sampai ujung tenaganya yang tersisa,” tulis Jokowi dalam akun Twitter pribadinya, Rabu (22/8).
Menurut Jokowi, meskipun Ginting kalah dalam pertandingan itu, tetapi Ginting sudah berusaha memberi yang terbaik untuk Indonesia. “Saya mendatanginya di ruang perawatan medis pemain di jeda pertandingan,” ujar dia.
Anthony Ginting ditandu keluar lapangan di Istora Senayan karena cedera pada otot kakinya saat kedudukan 20-21 di set ketiga pertandingan final bulutangkis beregu putra melawan Shi Yuqi dari China, selepas petang tadi.
Anthony telah memberi yang terbaik untuk Indonesia. pic.twitter.com/XXUS77gbQz
— Joko Widodo (@jokowi) August 22, 2018
Pihak Istana pun mengeluarkan siaran resmi. Jokowi menyampaikan, masyarakat Indonesia harus bangga dengan perjuangan Ginting saat melawan tim Cina.
"Masyarakat Indonesia bangga dengan perjuangan Anthoni. Kamu telah memberikan yang terbaik," ucap Jokowi.
Jokowi benar. Ginting telah memberikan segalanya buat tim bulu tangkis Indonesia meski hasilnya tak seperti yang kita idamkan. Sehingga perjuangan Ginting tetap layak diapresiasi daripada dicaci maki.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/inline/180824080313-376.jpg)
Catatan Bulu Tangkis Beregu Indonesia