REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Federasi Sepakbola Palestina Jibril Rajoub mendapat hukuman berupa larangan beraktivitas dalam dunia sepakbola selama satu tahun ke depan. Sanksi itu dijatuhkan akibat seruannya untuk membakar seragam dan gambar bintang Barcelona Lionel Messi.
Rajoub menyampaikan seruan itu beberapa saat jelang pertandingan persahabatan antara Argentina melawan Israel di Stadion Teddy, Yerusalem, Sabtu (9/6). Laga tersebut akhirnya dibatalkan di tengah tekanan politik yang terus memanas dan semakin dekatnya hari perhelatan Piala Dunia 2018.
Selain larangan aktif di sepakbola, Rajoub juga didenda sebesar 20 ribu francs Swiss (Rp 297 juta) karena melanggar pasal 53 dalam aturan disiplin FIFA. "Komite Disiplin menyimpulkan pernyataan Rajoub memicu kebencian dan kekerasan, dan konsekuensinya ia mendapat sanksi sesuai yang disebut di atas," tulis FIFA dalam keterangan resmi seperti dikutip dari ESPN, Jumat (24/8).
Dengan sanksi tersebut, Rajoub tidak bisa menonton pertandingan sepakbola atau kompetisi apapun dengan kapasitas sebagai ofisial.
Sejak 1986, Argentina telah empat kali berkunjung ke Israel sebelum tampil di Piala Dunia. Lebih dari sebelumnya, laga persahabatan kali ini disambut sangat antusias oleh warga Israel. Tiket pertandingan langsung ludes dalam 20 menit saat dijual ke publik. Mereka ingin menyaksikan aksi sang megabintang Lionel Messi.
Akan tetapi, pada saat yang sama, tekanan bertubi-tubi dilancarkan kepada Argentina, tim Tango, dan Messi. Gerakan Boycott Divestment and Sanctions (BDS) Israel menggelar kampanye besar-besaran untuk mencegah laga ini berlangsung. Argentina dikritik karena menggelar laga persahabatan dengan negara penjajah Palestina.
"Tidak ada persahabatan tentang pendudukan militer dan apartheid," kata gerakan itu, yang menyerukan diakhirinya pendudukan Palestina, hak untuk kembali bagi para pengungsi Palestina, dan persamaan hak bagi warga Palestina Israel.
"Jangan bermain dengan Israel sampai hak asasi manusia Palestina dihormati."