REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Menteri luar negeri Vietnam Pham Binh Minh menyebut senator Amerika Serikat (AS) John McCain sebagai sosok yang mampu membantu menyembuhkan luka perang. McCain mendorong normalisasi hubungan diplomatik AS dengan Vietnam.
McCain, mantan tawanan perang di Vietnam yang mencalonkan diri sebagai presiden pada 2008 meninggal pada Sabtu di usia 81 tahun.
"Bagi pemerintah Vietnam dan rakyatnya, Senator McCain adalah simbol generasi senatornya, dan para veteran perang Vietnam. Dialah yang memimpin dalam penyembuhan luka perang secara signifikan, dan menormalkan dan mempromosikan kemitraan Vietnam-AS yang komprehensif," kata Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Minh dalam pernyataan bela sungkawanya di Kedutaan AS di Hanoi pada Senin (27/8).
Baca juga, Senator AS John McCain Meninggal pada Usia 81 Tahun.
McCain telah menjadi salah satu pendukung paling vokal di Washington dalam mendukung normalisasi hubungan dengan Vietnam yang dipimpin pemerintahan Komunis.
Hubungan dengan Vietnam dimulai sebagai penerbang angkatan laut selama Perang Vietnam. Pesawatnya ditembak jatuh selama misi pemboman atas Hanoi pada 1967.
Dia menderita patah tangan dan kaki, ditikam dan dipukuli setelah diseret dari danau di tepi area pusat kota. Dia menghabiskan bertahun-tahun sebagai tawanan perang di penjara Hoa Lo - atau "Hanoi Hilton".
Sebuah monumen di tepi danau Hanoi tempat McCain ditangkap telah berubah menjadi kuil de facto untuk almarhum Mccain sejak berita kematiannya tiba Vietnam pada Ahad pagi.
Baik orang Vietnam maupun warga AS di Hanoi telah berbondong-bondong ke monumen beton abu-abu itu untuk menawarkan bunga, dupa, bendera dan upeti lainnya kepada McCain.
"Belasungkawa kepada senator dan veteran perang John McCain, yang sangat berkontribusi pada normalisasi hubungan Vietnam-AS," kata salah satu pesan dalam bahasa Vietnam yang terdapat di monumen itu pada Senin.