Rabu 29 Aug 2018 14:35 WIB

Jokowi akan Kembali Kunjungi Lombok

Pembangunan kembali rumah warga berkonsep tahan gempa.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur NTB TGB Zainul Majdi dan sejumlah menteri meninjau lokasi pengungsian di Lombok Utara pada Senin (13/8) dan Selasa (14/8).
Foto: Humas Pemprov NTB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur NTB TGB Zainul Majdi dan sejumlah menteri meninjau lokasi pengungsian di Lombok Utara pada Senin (13/8) dan Selasa (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali mengunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kunjungannya kali ini untuk meninjau proses rekonstruksi rumah milik warga yang terdampak bencana.

Rencananya, Presiden akan berkunjung ke Lombok pada pekan ini. "Ada pendampingan. Nanti saya ke sana insya Allah Sabtu atau Minggu mengecek mulainya rekonstruksi rumah-rumah," kata Jokowi di Desa Sendangtirto, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (29/8).

Pembangunan kembali rumah yang mengalami kerusakan berat tersebut akan dilakukan dengan konsep tahan gempa. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menggunakan teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) yang telah teruji tahan gempa dalam membangun rumah.

Lebih lanjut, ia juga menegaskan, proses rehabilitasi dan rekonstruksi ini akan segera berlangsung. Pemerintah menargetkan, rekonstruksi infrastruktur akan selesai dalam waktu enam bulan.

"Kita inginnya semua secepat-cepatnya. Saya berikan target seperti infrastruktur itu enam bulan bisa diselesaikan,” ujarnya. 

Melalui Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2018 mengenai percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi di NTB, pemerintah juga akan segera memulihkan sektor ekonomi masyarakat setempat. 

“Pembagian bantuan ke masyarakat secepat-cepatnya terus diberikan sehingga selain memberikan dampak ekonomi menjadi hidup kembali, masyarakat juga semangat membangun kembali rumahnya," kata Jokowi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement