REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Warga yang terdampak kekeringan, terus bertambah. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih. Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banyumas, Kusworo, menyebutkan hingga saat ini jumlah desa yang mengajukan permintaan bantuan air bersih di wilayahnya sudah mencapai 26 desa di 9 kecamatan.
''Hingga saat ini kami masih terus melakukan droping air ke desa-desa yang sudah mengajukan permintaan bantuan air bersih,'' jelasnya, Rabu (29/8).
Menurutnya, desa-desa yang sudah mengalami kesulitan air bersih, antara lain 2 desa di Kecamatan Tambak, 7 desa di Kecamatan Sumpiuh, 5 desa di Kecamatan Purwojati, dua desa di Kecamatan Somagede, dua desa di Kecamatan Banyumas, tiga desa di Kecamatan Cilongok, dua desa di Kecamatan Kebasen, dua desa di Kecamatan Kalibagor, dan 1 desa di Kecamatan Karanglewas.
Sementara mengenai bantuan air bersih yang sudah disalurkan, Kusworo menyebutkan, hingga saat ini sudah sebanyak 356 tanki air berkapasitas masing-masing 5 ribu liter. ''Kami akan terus melakukan droping air ke desa-desa yang terdampak kekeringan, hingga musim hujan tiba,'' katanya.
Sementara di Kabupaten Banjarnegara, kemarau juga menyebabkan warga yang tinggal di daerah rawan kekeringan mengalami kesulitan air bersih. Kepala BPBD Kabupaten Banjarnegara, Arief Rahman, menyatakan hingga saat ini sudah 23 desa di enam kecamatan yang mengajukan permintaan droping air bersih.
''Di 23 desa tersebut, ada sekitar 17 ribu warga yang kesulitan mendapatkan air bersih,'' jelasnya.
Menurutnya, desa-desa yang terdampak kekeringan antara lain berada di wilayah Kecamatan Pagedongan, Kecamatan Purwonegoro, Kecamatan Mandiraja, Kecamatan Susukan, Kecamatan Punggelan, dan Kecamatan Wanadadi. ''Kami menyiapkan dua mobil tangki air berkapasitas 5 ribu liter untuk memasok air bersih,'' katanya.