Kamis 30 Aug 2018 19:39 WIB

Bupati Bandung Janjikan Kadeudeuh untuk Atlet Asian Games

Berapa besarnya masih dibicarakan dan belum bisa disebutkan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia Prabowo Subianto dan Pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah berpelukan usai pertandingan cabang olahraga silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (29/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia Prabowo Subianto dan Pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah berpelukan usai pertandingan cabang olahraga silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Bupati Bandung, Dadang M Nasser menjanjikan kadeudeuh bagi para atlet asal Kabupaten Bandung yang meraih prestasi di ajang Asian Games 2018. Beberapa atlet yaitu Sri Wahyuni atlet angkat besi meraih medali perak, atlet dayung asal Pangalengan meraih medali perak dan Hanifan atlet pencak silat meraih emas.

"Tentu dari kami, ada hadiah atau kadeudeuh. Berapa besarnya masih dibicarakan dan belum bisa disebutkan," ujarnya, Kamis (30/8). Ia pun mengaku akan mengumpulkan semua atlet yang terlibat di Asian Games untuk memberikan sambutan dan apresiasi.

Ia mengungkapkan bangga atas prestasi yang ditorehkan oleh Hanifan, pemuda asal Soreang Kabupaten Bandung. Termasuk aksi selebrasinya yang memeluk Presiden Indonesia Joko Widodo dan Prabowo Subianto menyiratkan pesan damai dalam kontestasi pilpres 2019 mendatang.

Menurutnya, pelukan tersebut memiliki pesan yaitu agar masyarakat selalu damai meskipun berbeda pilihan politik. Katanya, pilihan politik boleh beda dan rakyat bebas memilih. Namun tetap harus damai, hindari provokasi dan jangan percaya pada hoaks. "Masyarakat harus tetap menjaga dan memelihara kedamaian," katanya.

Sebelumnya, Hanifan Yudani Kusuma, atlet pencak silat asal Jalan Pasir Kerenceng RT 03/07 Kampung Mulyasari, Desa Cincin, Soreang, Kabupaten Bandung berhasil menyabet medali emas Asian Games pada Men's Class C (55-66kg). Ia berhasil mengalahkan  pesilat asal Vietnam Nguyen Thai Linh di Padepokan Pencak Silat TMII, Rabu (29/8).

Sosoknya semakin dikenal publik setelah aksinya memeluk presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto secara bersamaan.  Sontak, warganet memuji tindakannya ditengah persaingan politik yang ketat dan menegangkan antara keduanya.

Saat dihubungi via telepon, paman Hanifan, Hendi Kosasih mengungkapkan keponakannya tersebut belajar pencak silat sejak umur enam tahun. Ia digembleng oleh kedua orangtuanya, yang juga pernah menjadi juara dunia pada tahun 80an dan 90an.

"Darah pencak silat dan juara sudah ada di diri Hanifan. Sejak 6 tahun belajar silat karena ibu bapaknya juara dunia silat. Bapaknya, Dani Wisnu tahun 1986 juara dunia di Austria dan 1989 di Malaysia. Sedangkan ibunya, juara dunia 1989 di Malaysia dan 1992 di Belanda," ujarnya, Kamis (30/8).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement