Sabtu 01 Sep 2018 05:07 WIB

MUI Kecam Kontes Kartun Tema Nabi Muhammad

MUI mengutuk keras kontes kartun tersebut dengan dalih apapun

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
MUI
MUI

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengecam rencana pelaksanaan kontes kartun bertema Nabi Muhammad yang akan dilakukan oleh salah satu anggota Parlemen Belanda, Geert Wilders. Hal ini disampaikan Ketua Hubungan Luar Negeri MUI, KH Muhyidin Junaidi.

"MUI mengutuk keras kontes kartun tersebut dengan dalih apapun," ujar KH Muhyidin saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (31/8).

Karena itu, dia meminta kepada pemerintah Belanda agar mengambil langkah tegas dan cepat guna menghindari respon keras dari umat Islam dunia. "Para politisi Belanda diminta berhenti mencari popularitas murahan dengan cara yang amoral," ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia juga telah mengecam rencana pelaksanaan kontes kartun bertema Nabi Muhammad tersebut. Kecaman pemerintah Indonesia itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi kepada pemerintah Belanda, menurut keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (30/8).

Menteri Retno telah berkomunikasi dengan Menlu Belanda Stephanus Abraham Blok, untuk menyampaikan keprihatinan mendalam dan mengecam rencana pelaksanaan kontes kartun tersebut. Retno menegaskan rencana pelaksanaan kontes kartun bertema Nabi Muhammad tersebut merupakan tindakan provokatif dan tidak bertanggungjawab.

Pemerintah Indonesia memandang kegiatan tersebut dapat membahayakan upaya bersama dalam menciptakan perdamaian, stabilitas dan toleransi antaragama dan peradaban. Selanjutnya, pemerintah Indonesia menekankan kebebasan berekspresi adalah suatu yang harus dihormati akan tetapi tidak tanpa batas.

"Oleh karena itu, semua pihak berkewajiban senantiasa memegang teguh prinsip toleransi untuk saling menghormati," demikian pernyataan pers dari Kementerian Luar Negeri RI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement