Selasa 04 Sep 2018 11:41 WIB

Jelang Penutupan Sesi I, Laju IHSG Melemah

Indeks sempat menguat karena didorong aksi beli.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Seorang karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Senin (3/9).
Foto: Republika/Prayogi
Seorang karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Senin (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pagi ini, Selasa (4/9) di level Rp 5.974,76. Jelang penutupan sesi I, IHSG berbalik melemah ke level 5.932,47.

PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia dalam laporannya mengatakan, sektor aneka industri dan properti menjadi penjegal utama laju IHSG. "Kedua sektor itu melorot masing-masing 2,45 persen dan satu persen," tulis laporan tersebut. 

Sementara itu, bursa saham Wall Street dinilai bergerak variatif pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, seiring AS dan Kanada menunda penyelesaian sengketa perdagangan kedua negara. Beberapa indeks saham acuan bursa Wall Street menorehkan rekor tertinggi secara bulanan di periode Agustus. 

Indeks Nasdaq dan Indeks S&P 500 mencatat all time high pada pekan ini. Indeks Dow Jones Industrial Average ( DJIA ) turun 0,09 persen ke level 25.964,82. Indeks S&P 500 naik tipis 0,01 persen di posisi 2.901,52 dan Indeks Nasdaq naik 0,26 persen ke posisi 8.109,54.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, mengatakan sebagian investor yang memanfaatkan pelemahan harga saham pada hari sebelumnya (3/9) dengan mengakumulasi beli menopang IHSG. "IHSG menguat meski relatif terbatas di tengah sentimen yang cenderung negatif," katanya.

Menurut dia, pergerakan nilai tukar rupiah yang masih rentan mengalami depresiasi terhadap dolar AS dapat membuat inventor menahan transaksi yang lebih agresif.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement