REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengirim bantuan medis dan kemanusiaan tahap dua untuk korban bencana alam di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bantuan dikirim melalui jalur darat menggunakan mobil truk dari Kantor Pusat MER-C di Jakarta pada Selasa (4/9) dini hari.
"Ini adalah bantuan medis dan kemanusiaan tahap dua yang dikirim oleh MER-C. Sebelumnya pada Agustus 2018 lalu telah dikirimkan juga berbagai bantuan dan perlengkapan untuk pendirian Rumah Sakit Lapangan yang dibawa oleh truk dan mobil double cabin," kata Manajer Operasional MER-C, Rima M kepada Republika.co.id, Selasa (4/9).
Rima mengatakan, pengiriman bantuan dalam rangka menyalurkan donasi dari para donatur yang masuk ke rekening kemanusiaan MER-C. Sejak awal bencana terjadi, donasi yang ada terus disalurkan dalam bentuk berbagai bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat korban gempa bumi.
Ia menerangkan, bantuan medis tahap dua yang dikirim MER-C terdiri atas obat-obatan seperti obat syrup untuk anak-anak, cairan-cairan pembersih luka, 500 paket hygiene kit, 400 terpal, 320 selimut dan 250 sarung. Serta 100 kasur, 100 handuk, 100 box masker, 200 tempat penampungan air bersih, kain, jilbab, pakaian bayi, mainan anak dan 150 mushaf Alquran.
"Perjalanan bantuan diperkirakan akan memakan waktu selama tiga hari untuk bisa mencapai posko dan RS Lapangan MER-C yang berada di SMPN 3 Kayangan, Lombok Utara," ujarnya.
Rima menyampaikan, tim relawan MER-C di lokasi juga telah bersiap menerima kedatangan bantuan medis dan kemanusian tahap dua. Mereka melakukan assessment ke lokasi-lokasi terdampak gempa untuk mendata lokasi yang masih sangat minim bantuan.
Sementara itu, hari ini juga Tim Lanjutan MER-C yang terdiri dari sembilan relawan akan berangkat ke Lombok melalui jalur udara. Mereka terdiri atas empat dokter umum, dua perawat dan tiga relawan logistik. Ini merupakan komitmen jangka panjang MER-C untuk turut serta dalam penanganan bencana di Lombok. Tercatat sebanyak 60 relawan dengan berbagai keahlian telah dikirimkan ke negeri seribu masjid yang kini luluh lantak akibat gempa.
